Komunikasi dua arah terjadi ketika penerima mengirimkan respons atau umpan balik ke pesan pengirim. Dalam proses komunikasi dua arah, pengirim terlebih dahulu mengirimkan pesan ke penerima. Setelah menerima pesan, penerima menerjemahkannya dan kemudian mengirimkan kembali reaksinya kepada pengirim.
Dalam komunikasi dua arah, informasi mengalir dalam dua arah: informasi dari pengirim ke penerima dan respons dari penerima ke pengirim. Jadi ini dianggap sebagai proses komunikasi yang lengkap.
Komunikasi dua arah
dapat terjadi secara horizontal atau vertikal dalam organisasi. Ketika informasi dipertukarkan antara atasan dan bawahan, itu dikenal sebagai komunikasi dua arah vertikal. Sebaliknya, ketika komunikasi terjadi antara orang-orang yang memiliki pangkat atau jabatan yang sama, itu disebut komunikasi dua arah horizontal. Komunikasi dua arah diwakili dalam diagram berikut:
Secara alami, percakapan tatap muka dan telepon adalah contoh komunikasi dua arah. Dalam kasus komunikasi tertulis , arus informasi dua arah akan terjadi ketika penerima mengirimkan umpan balik.
Secara halus dapat dikatakan bahwa proses komunikasi memiliki bekal umpan balik dalam istilah komunikasi dua arah.
Pentingnya komunikasi dua arah
Komunikasi dua arah adalah proses komunikasi yang lengkap. Dalam komunikasi ini, informasi mengalir dari pengirim ke penerima dan respons penerima kembali ke pengirim. Dalam mencapai tujuan organisasi dan menghadapi masalah pribadi, kita perlu mengandalkan komunikasi dua arah. Poin-poin berikut menyoroti pentingnya komunikasi dua arah:
- Memastikan kelancaran informasi : Dalam komunikasi dua arah, penerima dapat langsung mengungkapkan tanggapannya berkenaan dengan pesan yang diterimanya. Akibatnya, arus informasi yang lancar terjadi di kedua arah.
- Memberikan pengakuan : Dalam komunikasi dua arah, pengirim mengirimkan informasi kepada penerima dan penerima memberikan tanggapan atau jawabannya kepada pengirim. Dengan cara ini, pergantian dua arah mengakui penerimaan pesan oleh penerima.
- Implementasi arahan : Dalam organisasi, atasan menyampaikan berbagai perintah, instruksi, kebijakan, prosedur dll kepada bawahan. Jika bawahan gagal memahami instruksi, perintah, atau kebijakan apa pun, komunikasi dua arah memungkinkan mereka untuk meminta klarifikasi lebih lanjut. Dengan demikian, komunikasi dua arah membantu pelaksanaan arahan atasan.
- Mendorong saran dari karyawan : Untuk memperkaya rencana dan kebijakan organisasi, manajemen harus mendorong saran dari bawahan. Dorongan seperti itu dimungkinkan bila ada saluran komunikasi dua arah.
- Meningkatkan kepuasan kerja : Komunikasi dua arah memberi karyawan sarana untuk menyampaikan keluhan, sikap , perasaan, minat, dan pendapat mereka kepada atasan mereka. Setelah itu, atasan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk kesejahteraan karyawan. Hasilnya, kepuasan kerja para karyawan meningkat.
- Menciptakan lingkungan yang demokratis : Dalam komunikasi dua arah, baik komunikator maupun penerima dapat dengan bebas mengungkapkan perasaan, gagasan dan pandangan mereka. Pertukaran informasi yang saling menguntungkan ini menciptakan lingkungan yang demokratis dalam organisasi.
- Mengatasi ambiguitas : Komunikasi dua arah juga sangat berguna untuk mengatasi kebingungan atau ambiguitas terkait pesan karena memungkinkan penerima untuk menyampaikan tanggapannya.
- Menciptakan hubungan yang menyenangkan : Hubungan kongenial antara pekerja dan manajemen sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi . Untuk menciptakan hubungan tersebut, manajemen harus mendengarkan pendapat dan pandangan karyawan. Komunikasi dua arah memungkinkan.
- Menciptakan hubungan informal : Aspek positif lain dari komunikasi dua arah adalah meningkatkan hubungan informal antara pengirim dan penerima. Karena komunikasi dua arah memungkinkan kedua peserta untuk bertukar pikiran, mereka dapat mengembangkan rasa saling pengertian. Hasilnya adalah hubungan yang lebih baik di antara mereka.
- Meningkatkan efektivitas komunikasi : Komunikasi yang efektif bergantung pada pemahaman pesan yang tepat oleh pengirim dan penerima. Melalui komunikasi dua arah, kedua belah pihak dapat saling mengevaluasi pendapat sehingga dapat meningkatkan efektifitas komunikasi.
- Meningkatkan efisiensi : Komunikasi dua arah juga memberikan kontribusi positif terhadap efisiensi penerima. Dalam komunikasi ini, penerima dapat mencari klarifikasi dan analisis pesan pengirim yang pada akhirnya meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan efisiensinya.
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dua arah sangat berperan dalam meningkatkan kinerja organisasi. Ini adalah satu-satunya proses komunikasi yang lengkap. Untuk alasan ini, komunikasi dua arah sangat penting.