Teknik Lobi
Teknik melakukan lobi tidak tanggal dari aktivitas lobi memberi isu dan mempersuasi. Sebelum sampai di persoalan teknis, kita membahas terlebih dulu 4 bentuk organisasi lobi. Keempat bentuk tadi adalah (l) perhimpunan, (2) perusahaan perorangan, (tiga) yayasan, serta (4) koperasi. Masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. namun pada Indonesia, aktivitas lobi belum terorganisasikan secara profesional, melainkan masih dilakukan oleh orang-per orang.
Tahapan lobi dimulai asal (1) pengumpulan kabar, (2) interpretasi terhadap langkah pemerintah, (3) interpretasi terhadap perusahaan, (4) membangun posisi, (5) melemparkan gosip nasional, dan (6) mendukung kegiatan pemasaran. dari dimensi korelasi manusiawi, teknik lobi tadi merupakan:
1. menganalisis iklim;
2. memilih lawan serta kawan;
3. mengidentifikasi kelompok kecil yang akan memilih iklim opini;
4. membuat koalisi;
5. memutuskan tujuan;
6. menganalisis dan mendefinisikan penyebab perkara;
7. menganalisis aneka macam macam segmen khalayak;
8. memperhitungkan media;
9. membuatkan perkara;
10. menjaga fleksibilitas.
Secara lebih teknis langkah-langkah lobi dilakukan menggunakan (1) mengetahui motif-motif orang yg terlibat dalam lobi, (dua) menyangsikan jebakan, (tiga) menetralisir perilaku lawan, (4) memperbesar situasi media serta menyusun rancangan pendekatan media.
Teknik Negosiasi
dalam menjalankan teknik negosiasi kita mengenal 4 pendekatan, yakni bargaining, kompromi, kalah menang serta menang merang. namun yg paling ideal dalam kegiatan bisnis artinya negosiasi yang berorientasi di situasi menang-menang”. oleh karena selain berorientasi terhadap pemecahan persoalan, jua berorientasi pada terpenuhinya kepuasan ke 2 belah pihak serta tercipta serta terpelihara hubungan jangka panjang yang harmonis. pada “menang-menang” pihak lain tidak dipandang sebagai versus melainkan menjadi mitra usaha.
tapi, tak setiap situasi memungkinkan kita buat melakukan negosiasi yg berorientasi pada situasi “menang-menang”. Ini terjadi manakala terjadi perseteruan kepentingan dengan pihak lain serta pihak lain berupaya memakai pendekatan negosiasi kalah-menang”. Selain itu, korelasi serasi jangka panjang tidak diperhitungkan serta Bila kita merasa relatif bertenaga buat melakukan barganing.
demikian, secara sederhana disimpulkan negosiasi merupakan suatu cara bagi dua atau lebih pihak yang tidak sinkron kepentingan baik itu berupa pendapat, pendirian, maksud, atau tujuan dalam mencari kesepahaman menggunakan cara mempertemukan penawaran dan permintaan dari masing-masing pihak sehingga tercapai suatu konvensi yang bisa diterima masing-masing pihak.
Esensi Lobi serta negosiasi walaupun bentuknya tidak sinkron, tetapi esensi lobi dan negosiasi memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mencapai sesuatu target (objective) eksklusif. Lobi-lobi atau negosiasi wajib diperankan sang pelobi yg mahir dan mempunyai kemampuan berkomunikasi yang tinggi (komunikabilitas). Hanya saja, negosiasi adalah suatu proses resmi atau formal. Sedangkan Lobi ialah bagian asal negosiasi atau dapat jua dikatakan menjadi awal berasal suatu proses negosiasi .
kata kunci negosiasi ; persetujuan yg bisa diterima oleh para pihak”. kata kunci ini berlaku bagi segala macam negosiasi, seperti:
1. negosiasi diplomatik
2. negosiasi perdagangan internasional (bilateral maupun multilateral)
3. negosiasi dunia (mirip negosiasi sengketa utara – selatan)
4. negosiasi antara buruh dan majikan
5. negosiasi antara penjual serta pembeli
6. negosiasi antara dua korporasi yg ingin melakukan merger atau aliansi strategik.
7. negosiasi pembentukan joint venture
8. negosiasi tentang investasi pribadi (direct investment)
9. negosiasi pilkada
10. negosiasi pemenangan tender, serta sebagainya.