Semiotika atau ilmu ketanda-tandaan (jua dianggap studi semiotik serta pada tradisi Saussurean dianggap semiologi) ialah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi perihal tanda-tanda serta proses indikasi (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat menggunakan bidang linguistik, yg untuk sebagian, mengkaji struktur serta makna bahasa yg lebih spesifik. namun, berbeda dari linguistik, semiotika pula mengkaji sistem-sistem indikasi non-linguistik. Semiotika dibagi menjadi 3 cabang, yaitu:
Semantik: hubungan antara indikasi serta hal-hal yg mereka lihat; denotata mereka, atau makna
Sintaksis: korelasi antara Hal-hal pada struktur formal
Pragmatik: korelasi antara pertanda dan indikasi–memakai agen
Macam-macam semiotika
Dilansir pada kitab Semantik Leksikal (2001), Pateda menyampaikan setidaknya terdapat sembilan macam semiotika, menjadi berikut:
Semiotika analitik
Semiotika analitik artinya semiotika yang mengenalisis sistem indikasi. indikasi yang dianalisis akan membuat ilham, obyek, serta makna. contohnya, pertanda pada proses komunikasi yang mengisyaratkan maksud sesuatu.
Semiotika naratif
Semiotika naratif yaitu semiotika yang memperhatikan sistem indikasi yang dialami saat ini, walaupun semenjak dahulu sudah ada yang sama mirip saat ini. Misal, langit yang mendung menandakan bahwa akan turun hujan. berasal dahulu hingga kini pertanda tadi permanen sama.
Semiotika faunal
Semiotika fanual ialah semiotika yang spesifik memperhatikan indikasi yang didapatkan sang hewan. Meskipun insan tak mengerti secara langsung indikasi pada komunikasi hewan dengan sesamanya, manusia tetap mampu memperhatikan tanda tersebut. misalnya, ayam yang berkokok keras mengindikasikan ada sesuatu yg ditakutinya atau ayam tersebut telah bertelur
Semiotika kultural
Semuitika kultural yakni semiotika yang memperhatikan tanda dalam kebudayaan. pada dalam budaya, terdapat tanda-tanda eksklusif. mirip, Jika terdapat Sekaten di pada kebudayaan Jawa khususnya yg beragama Islam, menandakan datangnya Maulid Nabi Muhammad.
Semiotika naratif
Semiotika naratif merupkaan semiotika yang spesifik memperhatikan narasi yg berwujud cerita verbal atau mitos. contohnya, Bila sudah menjelang malam, anak-anak disuruh orang tuanya buat pulang dikarenakan terdapat mitos di dalamnya.
Semiotika natural
Semiotika natural ialah semiotika yg spesifik memperhatikan tanda yg didapatkan oleh alam. misalnya, air sungai keruh menandakan pada hulu sudah terjadi hujan. Semiotika normatif Semiotika normatif adalah semiotika yg spesifik memperhatikan pertanda yg berwujud adat–istiadat. misalnya, pada lampu kemudian lintas. Merah menandakan berhenti, kuning menandakan bersiap berjalan atau berhenti, dan hijau menandakan berjalan.
Semiotika sosial
Semiotika sosial yaitu semiotika yang spesifik memperhatikan indikasi yang dihasilkan insan dalam bersosial. misalnya, seseorang melambaikan tangan mengindikasikan bahwa sedang menyapa orang lain atau menyerah kepada sesuatu.
Semiotika struktural
Semiotika struktural artinya semiotika yg spesifik memperhatikan indikasi yang dimanifestasikan melalui struktur bahasa. misalnya, pada struktur bahasa formal berbeda dengan struktur bahasa non-formal. Struktur bahasa tadi akan mengindikasikan bahwa seberapa formal atau santainya bahasa yg dipergunakan.