Pengajian rutin serta arisan keluarga besar Civitas Akademika Universitas Medan Area yang dilaksanakan di Masjid Taqwa Kampus I oleh Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim Universitas Medan Area pada Tanggal 26 Oktober 2019 serta dihadiri Pegawai, Dosen, Mahasiswa serta Siswa Prakerin.
Arisan Keluarga / Pengajian rutin ini juga di hadiri Rektor Universitas Medan Area, Wakil Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang Administrasi, Wakil Rektor Kemahasiswaan, Wakil Rektor Bidang Kerjasama , para Dekanat, serta para Fungsionaris Universitas Medan Area.
Antusias seluruh civitas akademika Universitas Medan Area dalam menghadiri kegiatan pengajian rutin guna untuk menambah pengetahuan dalam ilmu agama serta bermuasabah diri dalam mendalami ilmu yang disampaikan.
Penceramah pada pengajian ini adalah Bapak Ustadz Dr. Azhari Akmal Tarigan, MA, materi yang Ustadz disampaikan adalah tentang Menuju kemajuan Umat. Sebuah kemajuan, tak hanya menuntut kuantitas tetapi juga kualitas. Begitu juga, kemajuan umat Islam Indonesia, tentu tidak bisa hanya mengandalkan umat Islam sebagai agama mayoritas. Lebih dari itu, potensi-potensi di dalamnya sudah semestinya dikaji dan dikembangkan.
Umat sudah didorong oleh Negara melalui kebijakan-kebijakan strategis. Misalnya, Pemerintah Indonesia, melalui Kementrian Agama, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terus memperluas sayap disiplin keilmuwan. Hal ini membuka peluang sangat besar bagi umat untuk bisa berkiprah dalam berbagai lembaga Negara umum, tak hanya terkurung dalam wilayah Kementerian Agama.
Dorongan Islam terhadap kemajuan umat untuk menjawab berbagai perkembangan hendaklah secara menyeluruh, tidak hanya soal ibadah tetapi juga soal sosial kemasyarakatan. Demikian firman Allah swt; “masuklah kalian ke dalam Islam (kedamaian) secara keseluruhan” (udkhulu fi al silmi kaffah) (Q.S al-Baqarah[2]: 208). Ini berarti kewajiban bagi kita untuk menegakkan ajaran-ajaran kehidupan yang tidak terhingga, secara sempurna.
Kita berharap, lahir lebih banyak lagi para ilmuwan dan praktisi muslim yang mampu menjangkau isu-isu nasional maupun internasional dalam berbagai bidang terutama bidang yang saat ini gelagapan, misalnya politik, ekonomi dan teknologi. Akhirnya, ke depan umat tidak hanya debat soal ideologi melulu, tetapi menjadi para pionir hebat yang mampu memegang kendali masa depan Indonesia.