Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Medan Area, melaksanakan webinar nasional dengan tema “Pentingnya Mengatasi Kebuntuan Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Penanganan Covid-19.”

Acara webinar mengundang Gubenur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP sebagai pemateri didampingi Yurial Arief Lubis, S.Sos, M.IP sebagai moderator, dan dibuka langsung oleh Rektor Universitas Medan Area Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc.
Dalam sambutannya Rektor mengucapkan terimakasih atas kesediaan Gubernur Pranowo yang telah menyempatkan waktunya untuk memeberikan materi dalam kegiatan webinar yang dilaksankan Pada senin 18 Mei 2020.
Rektor memperkenalkan Universitas Medan Area sebagai salah satu kampus swasta terbesar yang ada di Sumatera Utara yang memiliki 20 program studi, dan 5 diantaranya sudah memiliki akreditasi A, UMA saat ini mengelola 3 program yaitu program sarjana, program pascasarjana dan doctor. Sejak berdiri tahun 1983 UMA telah meluluskan lulusan hampir 26000 lulusan.
Sebelum membuka secara resmi acara webinar, Rektor berharap kepada pemateri dapat menerangkan bagaimana gambaran kebijakan dalam menagani musibah pandemi ini, sehingga dapat menjadi rujukan daerah lain khususnya daerah Sumatera Utara.
Selanjutnya acara diskusi di pandu oleh moderator Yurial Arief Lubis, S.Sos, M.IP, sebagai pembuka diskusi beliau menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian Universitas Medan Area, dalam hal ini memberikan pengetahun kepada masyarakat terhadap kebijakan pemerintah lokal, kerena memang banyaknya pemberitaan terhadap media, yang harus dipandang secara objektif yang mana pelaku kebijakan itu sendiri yang akan menyampaikan kepada publik.
Acara dilanjutkan dengan pemateri Bapak Gubenur Ganjar Pranowo, dalam materinya beliau menyampaikan tiga gelombang yang muncul akibat musibah pandemi covid – 19, pertama adalah gelombang kesehatan, kedua gelombang sosial, dan ketiga adalah gelombang ekonomi
Gelombang kesehatan mengakibatkan timbulnya kepanikan dalam memenuhi alat-alat kesehatan, seperti APD, masker dan kelengkapan lainnya yang dibutuhkan oleh tenaga kesehatan disetiap rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
Kemudian munculnya permasalahan tentang penolakan jenazah dan stigma negative dari para tenaga medis di tengah masyarakat,
Namun keadaan darurat ini segera diatasi yaitu dengan mengambil kebijakan yang luar biasa, misalnya memberi sanksi tegas kepada pabrik yang masih mengekspor peralatan APD (Alat Pelindung Diri), bahkan Pak Gubernur tidak segan untuk mencabut izin operasi apabila masih “ngeyel” tidak mau membantu.
Gelombang inipun mereda setelah adanya respon yang dilakukan presiden RI dan berbagai pihak yang terkait untuk memenuhi kebutuhan dasar tenaga medis.
Selanjutnya Pak Gubenur menyampaikan adanya masalah sosial, ini menjadi gelombang kepanikan yang kedua, permasalahan-permasalahan sosial mulai muncul di tengah masyarakat, misalnya tidak meratanya bantuan sosial sehingga menimbulkan kericuhan tersendiri ditengah masyarakat,
Disini pak Gubenur mengajak kepada peserta untuk bersatu dalam rangka menjunjung tinggi nilai kemanuasiaan dengan mengenyampingkan kepentingan pribadi, suku, ras, agama, pandangan politik, dan golongan.
Hal itu dapat dimulai dari diri sendiri dengan cara mendisiplinkan diri, dengan hidup disiplin dan taat aturan pemerintah dengan tidak mudik misalnya, merupakan kontribusi secara individu dalam kepentingan bersama untuk memelihara kehidupan.
Untuk membantu menyelesaikan masalah ini, pak Gubernur meminta kepada kita untuk saling bergotong royong, mendorong nilai-nilai kemanuasian yang tinggi, misalnya mengembalikan bantuan apabila memang tidak berhak, agar dapat diberikan kepada yang hak.
Pak Gubenur menyadari dan memastikan bahwa pasti ada terjadinya tumpang tindih dengan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah, maka kita yang memiliki kemampuan yang lebih dapat mengambil tindakan secara mandiri untuk memastikan tetangga dan saudara kita yang tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.
Selanjutnya masalah ekonomi, yang menjadi dampak pandemic covid 19 ini adalah timbulnya masalah ekonomi masyarakat yang menurun, bahkan beliau menyebutkan perekonomian di Jawa Tengah turun 50 % dari sebelum pandemi,
Oleh karena itu ekonomi masyarakat harus disiapkan sedini mungkin, para pemimpin harus bisa memberikan harapan baru kepada masyarakat dengan cara membimbing masyarkat, memanfaatkan sumber daya yang ada, memberikan pelatihan sehingga pengetahuan masyarakat meningkat kemumudian dilanjutkan dengan mendorong industry kecil dan mikro dengan memberi modal dan bimbingan sampai masyarakat dapat berdiri sendiri.
Itulah pemaparan yang diberikan oleh Gubernur Jawa Tengah Bapak H. Ganjar Pranowo, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat di chanel Universitas Medan Area
Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Medan Area, melaksanakan webinar nasional dengan tema “Pentingnya Mengatasi Kebuntuan Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Penanganan Covid-19.”
Acara webinar mengundang Gubenur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP sebagai pemateri didampingi Yurial Arief Lubis, S.Sos, M.IP sebagai moderator, dan dibuka langsung oleh Rektor Universitas Medan Area Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc.
Dalam sambutannya Rektor mengucapkan terimakasih atas kesediaan Gubernur Pranowo yang telah menyempatkan waktunya untuk memeberikan materi dalam kegiatan webinar yang dilaksankan Pada senin 18 Mei 2020.
Rektor memperkenalkan Universitas Medan Area sebagai salah satu kampus swasta terbesar yang ada di Sumatera Utara yang memiliki 20 program studi, dan 5 diantaranya sudah memiliki akreditasi A, UMA saat ini mengelola 3 program yaitu program sarjana, program pascasarjana dan doctor. Sejak berdiri tahun 1983 UMA telah meluluskan lulusan hampir 26000 lulusan.
Sebelum membuka secara resmi acara webinar, Rektor berharap kepada pemateri dapat menerangkan bagaimana gambaran kebijakan dalam menagani musibah pandemi ini, sehingga dapat menjadi rujukan daerah lain khususnya daerah Sumatera Utara.
Selanjutnya acara diskusi di pandu oleh moderator Yurial Arief Lubis, S.Sos, M.IP, sebagai pembuka diskusi beliau menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian Universitas Medan Area, dalam hal ini memberikan pengetahun kepada masyarakat terhadap kebijakan pemerintah lokal, kerena memang banyaknya pemberitaan terhadap media, yang harus dipandang secara objektif yang mana pelaku kebijakan itu sendiri yang akan menyampaikan kepada publik.
Acara dilanjutkan dengan pemateri Bapak Gubenur Ganjar Pranowo, dalam materinya beliau menyampaikan tiga gelombang yang muncul akibat musibah pandemi covid – 19, pertama adalah gelombang kesehatan, kedua gelombang sosial, dan ketiga adalah gelombang ekonomi
Gelombang kesehatan mengakibatkan timbulnya kepanikan dalam memenuhi alat-alat kesehatan, seperti APD, masker dan kelengkapan lainnya yang dibutuhkan oleh tenaga kesehatan disetiap rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.
Kemudian munculnya permasalahan tentang penolakan jenazah dan stigma negative dari para tenaga medis di tengah masyarakat,
Namun keadaan darurat ini segera diatasi yaitu dengan mengambil kebijakan yang luar biasa, misalnya memberi sanksi tegas kepada pabrik yang masih mengekspor peralatan APD (Alat Pelindung Diri), bahkan Pak Gubernur tidak segan untuk mencabut izin operasi apabila masih “ngeyel” tidak mau membantu.
Gelombang inipun mereda setelah adanya respon yang dilakukan presiden RI dan berbagai pihak yang terkait untuk memenuhi kebutuhan dasar tenaga medis.
Selanjutnya Pak Gubenur menyampaikan adanya masalah sosial, ini menjadi gelombang kepanikan yang kedua, permasalahan-permasalahan sosial mulai muncul di tengah masyarakat, misalnya tidak meratanya bantuan sosial sehingga menimbulkan kericuhan tersendiri ditengah masyarakat,
Disini pak Gubenur mengajak kepada peserta untuk bersatu dalam rangka menjunjung tinggi nilai kemanuasiaan dengan mengenyampingkan kepentingan pribadi, suku, ras, agama, pandangan politik, dan golongan.
Hal itu dapat dimulai dari diri sendiri dengan cara mendisiplinkan diri, dengan hidup disiplin dan taat aturan pemerintah dengan tidak mudik misalnya, merupakan kontribusi secara individu dalam kepentingan bersama untuk memelihara kehidupan.
Untuk membantu menyelesaikan masalah ini, pak Gubernur meminta kepada kita untuk saling bergotong royong, mendorong nilai-nilai kemanuasian yang tinggi, misalnya mengembalikan bantuan apabila memang tidak berhak.
Pak Gubenur menyadari dan memastikan bahwa pasti ada terjadinya tumpang tindih dengan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah, maka kita yang memiliki kemampuan yang lebih dapat mengambil tindakan secara mandiri untuk memastikan tetangga dan saudara kita yang tidak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.
Selanjutnya masalah ekonomi, yang menjadi dampak pandemic covid 19 ini adalah timbulnya masalah ekonomi masyarakat yang menurun, bahkan beliau menyebutkan perekonomian di Jawa Tengah turun 50 % dari sebelum pandemi,
Oleh karena itu ekonomi masyarakat harus disiapkan sedini mungkin, para pemimpin harus bisa memberikan harapan baru kepada masyarakat dengan cara membimbing masyarkat, memanfaatkan sumber daya yang ada, memberikan pelatihan sehingga pengetahuan masyarakat meningkat kemumudian dilanjutkan dengan mendorong industry kecil dan mikro dengan memberi modal dan bimbingan sampai masyarakat dapat berdiri sendiri.
Demikianlah pemaparan yang diberikan oleh Gubernur Jawa Tengah Bapak H. Ganjar Pranowo, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat di chanel Universitas Medan Area
