Skip to content
Inovatif, Profesional dan Berkepribadian
facebook
youtube
instagram
EnglishIndonesian
Ilmu Komunikasi-Program studi terbaik di Sumatera Utara
Help Desk 081269419190
Email Support isipol@uma.ac.id
Location Jl. Kolam No. 1 Medan Estate
  • BERANDA
  • PROFIL
    • AKREDITASI
    • Fungsionaris
    • Struktur Organisasi
    • Visi & Misi
    • KERJASAMA
  • AKADEMIK
    • INFORMASI AKADEMIK
      • AKADEMIK ONLINE
      • E-LEARNING
      • Jurnal
      • Lapor AOC
      • Dosen Penasehat Akademik
    • JADWAL AKADEMIK
      • Jadwal Kuliah
      • JADWAL PRAKTIKUM
      • Jadwal Seminar Dan Sidang
      • Jadwal UTS
      • Jadwal UAS
      • Jadwal Semester Antara
      • Jadwal Wisuda
    • KALENDER AKADEMIK
    • Kurikulum
      • SEMESTER I
      • SEMESTER II
      • SEMESTER III
      • SEMESTER IV
      • SEMESTER V
      • SEMESTER VI
      • SEMESTER VII
      • SEMESTER VIII
  • AKTIVITAS PRODI
    • KEGIATAN PRODI
    • PRESTASI PRODI
  • MAHASISWA
    • BEASISWA
      • Beasiswa KIP – Kuliah
      • Beasiswa Bank Indonesia (BI)
      • Beasiswa UKT/SPP Mahasiwa
      • Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)
      • Beasiswa YPHAS (Rangking SLTA/Sederajat)
      • Beasiswa YPHAS (Bersaudara Kandung & Anak Dosen / Karyawan)
    • SISTEM INFORMASI
      • Data Mahasiswa
      • Blog Mahasiswa
      • Jurnal Mahasiswa
      • AOC
      • E-Learning
      • APIK
      • Kuota
      • OPAC
      • WEBMAIL
      • SiProdi
    • Prestasi Mahasiswa
  • DOSEN
    • Dosen Prodi
    • Blog Dosen
    • Aktivitas Dosen
    • Prestasi Dosen
    • Jurnal Dosen
    • AOC
    • RKTS
    • RPS
    • TKTD
    • E-Learning
    • OPAC UMA
    • WEBMAIL
  • ARSIP
    • Dokumen Prodi
    • Pengumuman
  • ALUMNI
    • TRACER STUDY
    • DATA ALUMNI
    • LAYANAN ALUMNI
  • LABORATORIUM
    • infomasi Laboratorium
    • Aplikasi Laboratorium
  • HUBUNGI KAMI

Apa Pentingnya Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan?

Home > Artikel > Apa Pentingnya Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan?

Apa Pentingnya Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan?

Posted on October 7, 2021 by fisipol
0

Untuk rumah sakit dan institusi perawatan kesehatan, memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang tepat membutuhkan lebih dari sekadar melakukan prosedur dan membuat diagnosis. Komunikasi adalah komponen penting dalam semua langkah proses perawatan kesehatan. Baik itu klinik yang secara akurat berbagi informasi pasien dengan fasilitas lain, atau sekelompok dokter, perawat, spesialis, dan staf lain di rumah sakit yang membahas cara merawat pasien saat ini dan yang datang, kebutuhan akan komunikasi yang ringkas dan efektif selalu ada di bidang kesehatan.

Organisasi dengan kebijakan komunikasi yang kuat dapat memperkaya kesehatan pasien mereka, sementara organisasi yang tidak memiliki prosedur yang efektif dapat berdampak negatif pada kesejahteraan pasien. Profesional dan institusi perawatan kesehatan perlu menyadari pentingnya komunikasi dalam perawatan kesehatan agar dapat berkembang.

Bagaimana Praktik Komunikasi yang Lebih Baik Menguntungkan

Komunikasi yang buruk telah menjadi faktor dalam 1.744 kematian pasien dan lebih dari $1,7 miliar biaya malpraktik secara nasional dalam lima tahun terakhir, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di FierceHealthcare. Hal ini menunjukkan bahwa metode komunikasi yang lebih baik akan menguntungkan pasien dan penyedia layanan kesehatan. Komunikasi yang efektif — baik intra rumah sakit maupun antar rumah sakit — penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk melindungi pasien mereka, menghemat biaya, dan meningkatkan efisiensi operasi sehari-hari. Sementara itu, pasien mendapat manfaat dari peningkatan akses ke riwayat medis mereka, yang mengurangi kemungkinan kesalahan medis.

Fokus pada Keselamatan Pasien

Ketika mempertimbangkan pentingnya komunikasi dalam perawatan kesehatan, keselamatan pasien adalah salah satu alasan utama untuk menciptakan struktur komunikasi yang efektif di setiap organisasi perawatan kesehatan. Komunikasi yang tidak memadai sering menjadi penyebab utama kematian di rumah sakit. “Dalam tinjauan retrospektif terhadap 14.000 kematian di rumah sakit, kesalahan komunikasi ditemukan sebagai penyebab utama, dua kali lebih sering daripada kesalahan karena keterampilan klinis yang tidak memadai,” catat sebuah studi tahun 2006 di Clinical Biochemist Review . Sementara kesalahan komunikasi dapat memiliki konsekuensi yang parah, masalah ini seringkali relatif mudah untuk diperbaiki, yang berarti banyak kematian pasien yang disebabkan oleh kesalahan komunikasi dapat dicegah. Fakta itu sendiri adalah salah satu alasan terpenting mengapa komunikasi sangat penting untuk keselamatan pasien.

Komunikasi Antar Rumah Sakit vs. Intra Rumah Sakit

Ada dua jenis metode komunikasi yang digunakan institusi perawatan kesehatan yang penting untuk keselamatan dan kesejahteraan pasien: antar-rumah sakit dan intra-rumah sakit.

antar rumah sakit

Komunikasi antar rumah sakit melibatkan berbagi informasi di antara beberapa situs atau institusi. Ini termasuk transmisi antara fasilitas yang dimiliki oleh organisasi yang sama dan antara entitas perawatan kesehatan yang benar-benar terpisah. Memindahkan pasien dari satu fasilitas ke fasilitas lain, mengirim catatan medis, dan mengangkut peralatan medis vital semuanya memerlukan komunikasi yang jelas antar tempat.

Namun, rumah sakit sering menemui kendala dalam berkomunikasi secara efektif satu sama lain. Sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Sistem Informasi dan Keputusan Kesehatan (CHIDS) menemukan bahwa komunikasi antar rumah sakit yang buruk merugikan industri hingga $12 miliar per tahun. Komunikasi yang tidak memadai meningkatkan biaya dengan mencegah institusi mengakses file medis pasien, yang dapat menciptakan kebutuhan untuk tes duplikat dan opini kedua yang seharusnya tidak diperlukan.

Intra rumah sakit

Masalah komunikasi juga terjadi di antara personel di rumah sakit yang sama. Komunikasi intra-rumah sakit adalah berbagi informasi apa pun dalam satu institusi — apakah itu melibatkan koordinasi perubahan ruangan, penjadwalan operasi, penugasan tes lebih lanjut, atau bahkan pengaturan janji temu. Ketika dokter, staf, dan pasien tidak berbagi informasi secara efektif, efisiensi setiap proses dapat menurun, yang berpotensi menimbulkan biaya yang tidak perlu atau bahkan membahayakan pasien. Keterlambatan catatan pasien, kurangnya koordinasi prosedural, dan bahkan kesalahan medis yang serius dapat menjadi konsekuensi dari komunikasi intra-rumah sakit yang buruk.

 

Metode Komunikasi Umum

Setiap sistem perawatan kesehatan memiliki berbagai bentuk komunikasi yang administrator dan staf harus dilatih untuk digunakan dengan benar dan efisien. Ketika salah satu dari metode komunikasi ini gagal, keselamatan pasien dapat terancam. Kesalahan pencetakan kecil dapat menyebabkan dosis yang salah, atau informasi yang tidak lengkap dapat membuat dokter tidak mengetahui tentang alergi penting. Memahami cara kerja metode komunikasi standar adalah langkah pertama untuk memastikan bahwa rumah sakit berjalan semulus mungkin, baik untuk pasien maupun untuk kepentingan rumah sakit. Untuk itu, berikut adalah beberapa cara paling umum yang digunakan rumah sakit dan sistem perawatan kesehatan lainnya untuk berkomunikasi dan berbagi informasi.

Mengirimkan Data Pasien

Catatan pasien dibagikan dengan aman melalui komunikasi antar dan intra-rumah sakit. Keterlambatan dalam menerima catatan dapat merugikan rumah sakit jutaan dolar setiap tahun dalam pengeluaran yang tidak perlu. Data pasien digunakan untuk membuat riwayat medis menyeluruh dan memberikan perawatan medis yang sesuai. Ketika data pasien tidak dibagi antara departemen atau organisasi perawatan kesehatan lainnya, mungkin ada kemungkinan kesalahan praktik yang jauh lebih tinggi dan peningkatan biaya berikutnya.

Berbagi Hasil Penelitian

Industri perawatan kesehatan bergantung pada penelitian untuk membuat dan meningkatkan alat dan prosedur. Namun, beberapa peneliti pihak ketiga — seperti mereka yang bekerja untuk perusahaan swasta atau laboratorium farmasi — enggan membagikan temuan mereka dengan penyedia karena tekanan persaingan di industri mereka. Kurangnya akses ke penelitian terbaru dapat menghambat kemajuan medis, pemborosan dana, dan berdampak negatif pada hasil kesehatan, menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Forbes . Agar teknik perawatan kesehatan berkembang, penyedia layanan harus menerapkan sistem komunikasi yang memungkinkan peneliti berkolaborasi dengan cepat dan mudah, baik di dalam organisasi yang sama maupun di berbagai organisasi.

Berkolaborasi dengan Kolega

Komunikasi intrahospital sangat bergantung pada kolaborasi antar rekan kerja. Pasien, teknisi lab, dokter, dan staf semua perlu berkomunikasi terus-menerus untuk menciptakan sistem yang beroperasi semulus mungkin. Kolaborasi antar rekan kerja juga termasuk memasukkan informasi secara akurat ke dalam basis data, terutama basis data bersama. Komunikasi yang tidak akurat antar departemen dapat menyebabkan kesalahan dalam entri database, yang pada gilirannya berpotensi membahayakan keselamatan pasien.

 

Koordinasi Pimpinan Rumah Sakit

Apakah didanai publik atau swasta, rumah sakit adalah bisnis, dan mereka perlu beroperasi seperti itu. Manajer rumah sakit dan pemimpin lainnya harus sering berkomunikasi dengan dokter, staf, dan pasien. Semua pimpinan dan manajer rumah sakit tidak hanya mengawasi staf dan tugas administrasi tetapi juga dapat memainkan peran penting dalam rencana perawatan kesehatan pasien secara individu. Agar efektif, mereka harus menjaga jalur komunikasi yang terbuka dengan orang-orang di sekitar mereka dan juga memfasilitasi berbagi informasi antara departemen rumah sakit dan dengan institusi lain.

Kemajuan Telemedis

Profesional perawatan kesehatan semakin merangkul telemedicine, yang melibatkan penggunaan berbagai teknologi yang terhubung ke internet untuk melayani pasien dari jarak jauh. Alat teknologi ini memainkan peran penting dalam komunikasi perawatan kesehatan, menurut American Telemedicine Association.

Rumah sakit dan organisasi perawatan kesehatan lainnya menggunakan jaringan online internal, atau intranet, untuk menciptakan proses komunikasi yang lebih efisien. Hal ini membuat berbagi catatan pasien dan komunikasi lintas departemen menjadi lebih mudah. Apa yang dulunya mungkin telah dikomunikasikan melalui file dan memo yang dicetak sekarang dapat dibagikan secara elektronik di dalam organisasi dan dikirim ke organisasi lain.

Telemedicine melangkah lebih jauh dengan memungkinkan pasien menerima perawatan medis dan saran dari kenyamanan rumah mereka sendiri. Menggunakan alat komunikasi mutakhir, pasien dan penyedia layanan kesehatan dapat mendiskusikan masalah kesehatan melalui obrolan video, seringkali menghilangkan kebutuhan pasien untuk mengunjungi kantor penyedia. Hal ini tidak hanya mengurangi biaya bagi penyedia dan pasien, tetapi juga menciptakan pengalaman komunikasi yang lancar bagi semua orang yang terlibat.

Post Views: 6,727

PIMPINAN PROGRAM STUDI


Dekan Fakultas ISIPOL
Dr. Effiati Juliana Hasibuan, M.Si



Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Dr. Nadra Ideyani Vita, M.Si



Wakil Dekan Bidang Inovasi, Kemahasiswaan dan Alumni
Dr. Dedi Sahputra, MA



Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Agnita Yolanda, B.Comm, M.Sc



Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi
Angga Tinova Yudha, M.I.Kom


INFO AKADEMIK

KAITAN UMA

Peta Lokasi

KAMPUS I
Jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate / Jalan Gedung PBSI, Medan 20223
(061) 7360168, 7366878, 7364348. Call Canter : 0811-6013-888
(061) 7368012
univ_medanarea@uma.ac.id
KAMPUS II
Jalan Sei Serayu Nomor 70 A / Jalan Setia Budi Nomor 79 B, Medan 20112
(061) 8225602, 8201994 HP : 0811 607 259
(061) 8226331
isipol@uma.ac.id

STATISTIK PENGUNJUNG WEB

  • 8
  • 8,212
  • 1,730
  • 83,541
  • 3,298,562
  • 1,491,603
Copyright 2023 © by PDAI Universitas Medan Area
↑
↓