“Bagaimana cara membuat outline yg mengagumkan?” dalam artikelnya, “How To Write an Outline”, Brad Zomick menganjurkan lima langkah berikut u/ menghasilkan outline goresan pena yang cantik. eksklusif saja kita bahas lima termin Efektif menghasilkan Outline buat Naskahmu.
(1) Tentukan tema/topik besar yg hendak kamu angkat pada tulisanmu
Pertama-tama, kamu harus memahami engkau hendak menulis apa. Mengetahui dengan sempurna apa yg hendak kita tulis artinya langkah pertama dalam membentuk outline yg baik. Kita harus memahami kita mau nulis tentang APA, sebagai akibatnya isi outlinenya bia fokus di APA-APA yg memang hendak dituliskan. contohnya saja, kamu hendak menulis ihwal tips menanam jeruk bali, maka kamu tahu yang akan engkau tulis artinya jeruk bali bukan gadis Bali! Mengetahui apa yg hendak ditulis akan memandu tulisan agar tetap berada di rel yang seharusnya, tetap pada rel jeruk bali, bukan gadis Bali.
yang mau nulis novel, sebelum bikin outline, kamu jua wajib pastikan mau nulis novel ihwal apa. Apakah cinta, pembunuhan, rahasia.Jangan sampai, yang awalnya mau nulis novel rahasia pembunuhan eh pada tengah-tengah kok belok jadi novel anak, duh. menggunakan mengetahui secara sempurna apa yg hendak ditulis, outlinemu jadi lebih jelas, tegas, terarah. engkau tahu tulisanmu mau dibawa kemana. mirip kamu memahami, eneng mau dibawa ke KUA cabang baper mana huhuhuh.
(dua) menyebarkan daftar isi buat outline kamu
Tentukan dulu poin-poin akbar apa saja yang hendak kamu angkat lewat tulisanmu. Proses ke 2 ini semacam menghasilkan daftar isi buat kerangka tulisan engkau . Apa saja poin-poin utama serta pendukung yang menurutmu akan menyusun tulisanmu. Tuliskan semuanya. Jangan pikirkan dulu poin-poin itu bakal digunakan atau tidak, pokoknya kumpulkan serta catat dulu seluruh pandangan baru atau gagasan yang mungkin terkait dengan tema besar yg ehndak engkau angkat. Nah, proses mengisi nomor (1) sampai nomor (5) pada outline inilah yang dimaksud menjadi proses kedua menghasilkan outline.Poin-poin yang engkau isikan pada outline ini sifatnya ad interim, nanti mampu kamu sortir serta rapikan lagi pada tahap selanjutnya.
dalam tahap kedua ini, jangan pikirkan dulu urut atau tidaknya. Pokoknya, bikin daftar wacana semua materi yg mungkin akan kamu masukkan pada naskahmu nanti. Cari dan bikin poin-poin yang sebanyak-banyaknya, sebanyak yg bisa kaupikirkan ihwal apa yang hendak kau tulis pada outlinemu. Istilahnya, engkau tulis serta data seluruh, kira-kira apa saja yg berkaitan dan mampu engkau masukkan dalam calon outline kamu. Isinya bisa saja bagaimana melakukan sesuatu, daftar rujukan/data, daftar argumen atau jawaban pertanyaan, atau beragam plot cerita yang bisa jadi bakal kau tulis (buat fiksi).
misalnya ini dia:
JUDUL: KAYA dengan MENANAM JERUK BALI
1. Mengenal jeruk bali
2. Pemeliharaan jeruk
tiga. khasiat jeruk bali
4. peluang pasar
lima. tips jualan jeruk
6. harga jual jeruk bali
7. saingan jeruk bali di pasaran
8. hama yang menyerang jeruk bali
9. asesoris asal kulit jeruk bali
10. pusat penanaman jeruk bali
11. jeruk bali jeruk kayak vitamin
12. artis2 yang gemar makan jeruk bali
13. jeruk baliku jeruknya kamu
14. saya senang jeruk bali
15. jeruk makan jeruk
16. saya jeruk bali, bukan jeruk mandarin
sehabis menulis serta mendata semua poin-poin yang berkaitan dengan tema besar tulisan, saatnya kita beralih ke termin ketiga, yakni:
(tiga) Proses seleksi dan pengorganisasian berasal isi outline engkau
Saatnya kamu menyeleksi serta menentukan poin-poin mana saja yang cocok. pada tahap tiga ini, engkau pula harus menyusun poin-poin yang sudah engkau dapatkan di bab dua agar urut dan tertata, serta bisa dipahami. sesudah bikin daftar isian, saatnya engkau mengurutkan posisi berasal poin-poin tersebut agar urut dan praktis dipahami sebagai panduanmu menulis. di Bab 1, kamu letakkan informasi tentang jeruk bali, lalu Bab dua kamu letakkan tips-tips pemeliharaan jeruk bali. Bab 3 isinya cara jualan jeruk bali, dsb. intinya, rapikan ulang poin-poin yg sudah engkau kumpulkan tersebut pada urutan yg bisa dan praktis dipahami oleh pembaca (jua olehmu). Caranya bisa menggunakan mengurutkan sinkron kronologi, dibikin langkah-langkah, karena dan dampak, atau boleh juga pengelompokan. berasal outline tahap kedua tersebut, contohnya, bisa kita saring dan rapikan jadi mirip ini:
1. Mengenal jeruk bali
2. Pemeliharaan jeruk bali
3. Membasmi hama jeruk bali
4. peluang pasar jeruk bali
lima. keuntungan dari bisnis jeruk bali
pada termin tiga ini, kamu wajib menyampaikan sebuah struktur atau tatanan yang rapi pada pandangan baru–inspirasi yang hendak engkau tuliskan sehingga mereka tertata. karena yg tertata itu menarik mata. Bab 1 mau bahas apa saja, bab dua mau ngomong apa saja, bab mau nulis apa saja. Urutkan, kelompokkan, rapikan supaya simpel dipahami. sesudah bisa poin-poin yg hendak dituliskan dan kemudian menatanya dalam struktur yg rapi, langkah selanjutnya adalah:
(4) Berikan ‘daging’ di kerangka tulisanmu
Semata kerangka saja belum cukup kuat Bila tidak terdapat otot yg menopangnya. Berikanlah otot dan daging pada kerangka tulisanmu. buat mereka gemuk dengan gagasan pendamping atau suporting ideas. Misal, kita liat sistematika bab 1 naskah ‘Kaya menggunakan Jeruk Bali’ tersebut.
Bab 1. Mengenal Jeruk Bali
a. pembagian terstruktur mengenai Jeruk Bali
b. Pemeliharaan Jeruk Bali
c. Persebaran Jeruk Bali
d. Bagian-bagian tumbuhan Jeruk Bali
e. Sejarah serta riwayat jeruk bali
Poin-poin pendukung inilah yg nanti akan memandumu dalam proses menulis. Jadi, kamu tahu di Bab 1 wajib nulis ini sesudah nulis itu, dst. Poin-poin pendukung ini umumnya berupa contoh, informasi dan data, gambar, teori, kutipan, mampu juga anekdot atau cerita flashback. setelah (1) memahami yg hendak ditulis, (2) mengumpulkan yang hendak ditulis, (3) menata yg hendak ditulis, serta (4) merinci yang hendak ditulis, selanjutnya ialah
(lima) merevisinya.
Yup, sebagaimana tulisan, outline pula wajib dikoreksi dan direvisi.
seperti tahap terakhir menulis yg merupakan menyuntingnya kembali, langkah terkahir menulis outline merupakan mengoreksinya ulang. Sepanjang berjalannya proses kepenulisan, penulis sesekali akan merevisi outlinenya sebab aneka macam hal, munculnya ide baru contohnya. dengan demikian, outline ini sifatnya nggak saklek alias mampu berubah-ubah sinkron kebutuhan. kegunaannya hanya menjadi pemandu goresan pena. Jadi, apa yang ada dalam outline awal kamu mampu saja berubah ketika engkau menuliskannya. Ini masuk akal saja serta dialami poly penulis. kiprah outline lebih pada pemandu pada proses menulis, menjaga supaya kita tidak melenceng serta luber kemana-mana ketika menulis.
“Sebuah outline yang cantik bukanlah sebuah kerangka yang kaku, tapi lebih menyerupai pemandu jalan yang hidup dan bergerak maju.” (Brad Zomick)
menghasilkan outline dulu sebelum menulis mungkin akan terasa sedikit repot, namun yakinlah bahwa balasannya akan sangat setimpal. Bahkan, para penulis akbar seperti JK Rowling serta Agatha Christie juga menentukan memakai outline ini dalam menulis. ketika yg kita habiskan untuk membuat outline yg kentara akan sepadan dengan ketika yang habis untuk meneliti serta menulis naskahmu. Jika penulis sudah punya outline yg jelas, bisa dibilang dia sudah menuntaskan sepertiga dari proses menulisnya, istilah Brad Zomick.