pada sisi lain, terdapat banyak macam jenis permasalahan fisdi warga . Macam-macam Konflik sosial itu terbagi dalam aneka macam kategori. Perinciannya bisa dipandang pada pemaparan ini dia.
1. permasalahan sosial sesuai posisi pelaku
sesuai posisi pelaku, pertarungan sosial mampu dibedakan jadi dua macam. Keduanya: perseteruan vertikal dan pertarungan horizontal. permasalahan horizontal adalah permasalahan antarpihak yang derajat atau kedudukannya sama. contoh pertarungan sosial ini merupakan pertikaian menggunakan kekerasan antarsuku, atau tawuran antarwarga beda kampung. ad interim konflik vertikal artinya perseteruan yang melibatkan pihak yang kedudukannya tidak sejajar. contoh pertarungan vertikal ialah bentrok polisi dan rakyat yg menolak digusur.
2. konflik sosial sesuai sifat pelaku sesuai sifat pelaku,
konflik sosial bisa dibedakan menjadi konflik terbuka dan tertutup. kedua jenis ini tidak selaras asal segi penampakan konfliknya. buat yang pertama, yakni perseteruan terbuka, adalah perseteruan sosial yang diketahui oleh seluruh orang. Jadi, konflik itu tidak hanya diketahui oleh pihak yang terlibat, akan tetapi pula khalayak awam yg tidak terkait dengannya.
3. permasalahan sosial berdasarkan ketika berdasarkan kategori saat, perseteruan sosial dibedakan menjadi konflik sesaat (spontan) dan konflik berkelanjutan. perseteruan sesaat dapat terjadi dalam ketika singkat atau sesaat saja sebab adanya kesalahpahaman antara pihak yang berkonflik. contohnya: bentrok antarwarga sebab masalah keliru paham. Sedangkan pertarungan berkelanjutan terjadi dalam waktu yg usang serta sulit buat diselesaikan. Hal ini bisa dilihat misalnya di pertarungan antarsuku yang berkepanjangan.
4. konflik sosial berdasarkan tujuan organisasi
Jika ditinjau berdarkan tujuan organisasi, macam-macam perseteruan sosial bisa dipilah menjadi permasalahan fungsional serta disfungsional. permasalahan fungsional artinya permasalahan yg mendukung tercapainya tujuan organisasi serta bersifat konstruktif. contohnya, persaingan antara organisasi pramuka serta OSIS pada sebuah sekolah yg lantas mendorong masing-masing kelompok berlomba dalam meraih prestasi. Adapun konflik disfungsional merupakan konflik yang Mengganggu tercapainya tujuan suatu organisasi dan bersifat destruktif (merusak). contohnya adalah permasalahan perebutan posisi ketua satu organisasi yang berujung di perpecahan pengurus, bahkan mungkin sampai memicu bentrok kekerasan.
5. permasalahan sosial sesuai pengendaliannya
bila ditelisik sesuai pengendaliannya, perseteruan sosial dapat dikategorikan jenisnya menjadi 4, yakni pertarungan terkendali, perseteruan tidak terkendali, perseteruan sistematis, serta perseteruan nonsistematis. Pertama, pertarungan terkendali terjadi ketika pihak-pihak yang terlibat bisa mengendalikannya dengan baik, sebagai akibatnya perselisihan tidak menyebar dan membesar menggunakan cepat.