Skip to content
Inovatif, Profesional dan Berkepribadian
facebook
youtube
instagram
EnglishIndonesian
Ilmu Komunikasi-Program studi terbaik di Sumatera Utara
Help Desk 081269419190
Email Support isipol@uma.ac.id
Location Jl. Kolam No. 1 Medan Estate
  • BERANDA
  • PROFIL
    • AKREDITASI
    • Fungsionaris
    • Struktur Organisasi
    • Visi & Misi
    • KERJASAMA
  • AKADEMIK
    • INFORMASI AKADEMIK
      • AKADEMIK ONLINE
      • E-LEARNING
      • Jurnal
      • Lapor AOC
      • Dosen Penasehat Akademik
    • JADWAL AKADEMIK
      • Jadwal Kuliah
      • JADWAL PRAKTIKUM
      • Jadwal Seminar Dan Sidang
      • Jadwal UTS
      • Jadwal UAS
      • Jadwal Semester Antara
      • Jadwal Wisuda
    • KALENDER AKADEMIK
    • Kurikulum
      • SEMESTER I
      • SEMESTER II
      • SEMESTER III
      • SEMESTER IV
      • SEMESTER V
      • SEMESTER VI
      • SEMESTER VII
      • SEMESTER VIII
  • AKTIVITAS PRODI
    • KEGIATAN PRODI
    • PRESTASI PRODI
  • MAHASISWA
    • BEASISWA
      • Beasiswa KIP – Kuliah
      • Beasiswa Bank Indonesia (BI)
      • Beasiswa UKT/SPP Mahasiwa
      • Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)
      • Beasiswa YPHAS (Rangking SLTA/Sederajat)
      • Beasiswa YPHAS (Bersaudara Kandung & Anak Dosen / Karyawan)
    • SISTEM INFORMASI
      • Data Mahasiswa
      • Blog Mahasiswa
      • Jurnal Mahasiswa
      • AOC
      • E-Learning
      • APIK
      • Kuota
      • OPAC
      • WEBMAIL
      • SiProdi
    • Prestasi Mahasiswa
  • DOSEN
    • Dosen Prodi
    • Blog Dosen
    • Aktivitas Dosen
    • Prestasi Dosen
    • Jurnal Dosen
    • AOC
    • RKTS
    • RPS
    • TKTD
    • E-Learning
    • OPAC UMA
    • WEBMAIL
  • ARSIP
    • Dokumen Prodi
    • Pengumuman
  • ALUMNI
    • TRACER STUDY
    • DATA ALUMNI
    • LAYANAN ALUMNI
  • LABORATORIUM
    • infomasi Laboratorium
    • Aplikasi Laboratorium
  • HUBUNGI KAMI

Konflik etnis

Home > Artikel > Konflik etnis

Konflik etnis

Posted on February 15, 2022 by fisipol
0

Etnik atau suku bangsa, umumnya memiliki banyak sekali kebudayan yang berbeda satu dengan lainnya. Sesuatu yg diklaim baik atau sakral berasal suku eksklusif mungkin tidak demikian halnya bagi suku lain. perbedaan etnis tersebut bisa menimbulkan terjadinya pertarungan antar etnis.

permasalahan etnis atau perang etnis ialah sebuah konflik bersenjata antar kelompok etnis. perseteruan tadi kontras menggunakan perang saudara pada mana hanya sebuah negara atau kelompok etnis tunggal yang bertarung satu sama lain dan peperangan reguler di mana dua negara berdaulat atau lebih (baik yg ialah atau bukan adalah negara kebangsaan) berkonflik.
konflik

dalam suatu warga akan selalu ada gerombolan atas yg menguasai grup bawah, grup ini dibagi sesuai kekuasaan, kemampuan, kekayaan, kekuatan, dsb. kelompok bawah (yang lemah) akan “ditindas” serta menjalankan kehendak kelompok atas. fenomena ini akhirnya memicu timbulnya pertarungan antar kelompok. Selain hal tadi kurangnya integrasi pada rakyat, perbedaan paham atau kepentingan juga menjadi faktor timbulnya pertarungan.

asal beberapa pengertian pada atas bisa ditarik kesimpulan bahwa pertarungan ialah perbedaan tanggapan yang terjadi dampak interaksi insan dalam mewujudkan/mengatakan keinginannya. oleh sebab itu dari penulis, permasalahan itu wajardanmanusiawikarenabedanyapara ahli pada berpendapat wacana konflik pada atas, itujuga sudahmerupakan sebuahkonflik yg terjadi.namun apa akibat dari perseteruan itu akan negatif? jelas, hal itu memerlukanpenyulut danpemobilitas tersendiri yg tanggal berasal bagian makna kata permasalahan tadi. pertarungan yg negative tentunya akan merugikan ke 2 pihak serta rakyat sekitarnya. sang karena itu penyelesaian perseteruan wajib dilakukan. Kita harus mengaitkan teori yang terdapat dengan praktik pada lapangan dalam menyelesaiakan perseteruan.

Soulusi Penyelesaian pertarungan Antar Etnis

perseteruan antar etnis pada Indonesia harus segera diselesaikan serta wajib telah terdapat solusi konkritnya. pada bukunya Wirawan menggunakan judul pertarungan serta Menejemen permasalahan, Teori, aplikasi, dan Penelitian menjelaskan bagaimana cara menuntaskan permasalahan antar etnis yg terdapat pada sebuah Negara. Pertama, melalui hegemoni pihak ketiga. Dimana keputusan hegemoni pihak ketiga nantinya final dan mengikat. contoh adalah pengadilan. kedua, Mediasi. Mediasi ini adalah cara penyelesaian permasalahan melalui pihak ketiga juga yang diklaim menjadi mediator. Ketiga, Rokosialisasi. Proses penyelesaian konflik menggunakan transormasi sebelum pertarungan itu terjadi, dimana warga pada waktu itu hidup menggunakan damai.[12] Adapun alternatif pada menyelesaikan permasalahan yg terdapat, yakni:

1.     perseteruan Itu harus di Management Menuju Rekonsiliasi
konflik memang bukan sesuatu yg diharapkan oleh setiap orang yang hidup di dunia ini. Apa lagi permasalahan yg bernuansa karena disparitas agama yang dianut serta pebedaan etnis. perseteruan yg demikian itu memang suatu permasalahan yg sangat serius. buat meredam paras bahaya asal permasalahan itu, maka permasalahan itu wajib dimanagement supaya beliau berproses ke arah yg positif. Dr. Judo Poerwowidagdo, MA. Dosen Senior pada Universitas Duta ihwal Yogyakarta menyatakan bahwa proses perseteruan menuju arah yang positif itu adalah sbb: dari syarat yg “Fight” harus diupayakan agar menuju Flight. dari syarat Flight diupaykan lagi agar dapat membentuk syarat yg Flaw. berasal Flaw inilah baru diarahkan menuju syarat Agreement, terus ke Rekonsiliasi. karena itu, masyarakat terutama para pemuka kepercayaan serta  etnis haruslah dibekali ilmu Management konflik setidak-tidaknya buat  taraf dasar.

2.     Merobah Sistem Pemahaman kepercayaan .

konflik  yang bernuansa kepercayaan bukanlah karena agama yg dianutnya itu mengajarkan buat  perseteruan. sebab cara umat memahami ajaran agamanyalah yang mengakibatkan mereka menjadi termotivasi buat melakukan pertarungan. Keluhuran  ajaran agama masing-masing hendaknya tidak di retorikakan secara berlebihan. Retorika yang hiperbola dalam mengajarkan kepercayaan pada umat masing-masing mengakibatkan umat akan merasa dirinya lebih superior berasal pemeluk agama lain. Arahkanlah pembinaan kehidupan beragma buat menampilkan nilai-nilai universal dari ajaran kepercayaan yang dianut. misalnya, semua kepercayaan mengajarkan umatnya buat hayati tabah menghadapi proses kehidupan ini. menjadi lebih tabah menghadapi aneka macam AGHT (ancaman, gangguan, kendala dan tantangan) dalam menghadapi hidup ini. Rela berkorban demi kepentingan yang lebih mulia. tidak praktis putus asa memperjuangkan sesuatu yang sahih dan adil. tidak mudah mabuk atau lupa diri jikalau mencapai sukses. Orang yang sukses mirip sebagai kaya, pintar, menjadi penguasa, cantik, cakep, mempunyai suatu power, merasa diri bangsawan. Semuanya itu dapat menyebabkan orang menjadi mabuk jikalau kurang waspada membawa diri. Hal-hal yang mirip itulah yang sesungguhnya lebih dipentingkan sang rakyat bangsa kita dewasa ini.

3.     Mengurangi Penampilan Berhura-Hura pada Kehidupan Beragama.

kegiatan beragama mirip seremoni hari raya kepercayaan , umat hendaknya mengurangi bentuk perayaan menggunakan penampilan yg berhura hura.  Hal ini sangat mudah jua memancing konflik. karena umat lain jua dapat terpancing buat menandakan existensi dirinya bahwa beliau jua menganut kepercayaan yg sangat hebat dan luhur.

4. Redam Nafsu Distinksi buat Menghindari konflik Etnis.

Setiap manusia memiliki nafsu atau dorongan hayati dari pada dirinya. salah satu nafsu itu terdapat yg dianggap nafsu Distinksi. Nafsu Distinksi ini mendorong seseorang buat menjadi lebih asal yang lainya. bila nafsu ini dikelola menggunakan baik justru akan membawa manusia sebagai siap hidup bersaing. tak terdapat kemajuan tanpa persaingan. tetapi, persaingan itu merupakan persaingan yg sehat. Persaingan yang sehat itu artinya persaingan yang berdasarkan noram-tata cara kepercayaan , istiadat aturan serta tata cara–norma kemanusiaan yg lainya. namun, seringkali nafsu Distinksi ini sebagai dasar buat mendorong suatu etnis bahwa mereka  adalah memiliki berbagai kelebihan dari etnis yang lainya. Nafsu Distinksi ini seringkali membentuk orang buta akan banyak sekali kekuranganya. Hal inilah banyak orang menjadi  bersikap sombong  serta exlusive karena merasa mempunyai kelebihan etnisnya.

Post Views: 495

PIMPINAN PROGRAM STUDI


Dekan Fakultas ISIPOL
Dr. Effiati Juliana Hasibuan, M.Si



Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Dr. Nadra Ideyani Vita, M.Si



Wakil Dekan Bidang Inovasi, Kemahasiswaan dan Alumni
Dr. Dedi Sahputra, MA



Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Agnita Yolanda, B.Comm, M.Sc



Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi
Angga Tinova Yudha, M.I.Kom


ARTIKEL TERBARU

  • Pengertian Cyber Crime Secara Umum Dalam Dunia Teknologi
  • Kelebihan Oracle Beserta Fungsinya dalam mengolah Database
  • Pengertian Oracle Beserta Sejarah Terbentuknya Hingga Mendunia
  • Alibaba Cloud Sebut Adanya Kemungkinan Data Center Baru di Indonesia
  • Microsoft Ciptakan Chip Buatan Sendiri yang Mendukung Layanan Cloud Computing Azure

INFO AKADEMIK

KAITAN UMA

Peta Lokasi

KAMPUS I
Jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate / Jalan Gedung PBSI, Medan 20223
(061) 7360168, 7366878, 7364348. Call Canter : 0811-6013-888
(061) 7368012
univ_medanarea@uma.ac.id
KAMPUS II
Jalan Sei Serayu Nomor 70 A / Jalan Setia Budi Nomor 79 B, Medan 20112
(061) 8225602, 8201994 HP : 0811 607 259
(061) 8226331
isipol@uma.ac.id

STATISTIK PENGUNJUNG WEB

  • 8
  • 6,618
  • 1,362
  • 87,956
  • 3,235,055
  • 1,478,376
Copyright 2023 © by PDAI Universitas Medan Area
↑
↓