Mencari berita (news gathering) merupakan pekerjaan wartawan sehari-hari, khususnya jurnalis pada posisi reporter atau koresponden. dalam literatur jurnalistik, cara wartawan mencari berita itu diklaim teknik reportase.
berikut ini pengertian serta teknik reportase jurnalistik, termasuk reportase online pada jurnalisme online.
Pengertian Reportase
ada 2 pengertian perihal reportase, yaitu secara bahasa serta istilah.
berdasarkan Steve Weinberg, reportase dari asal bahasa Latin, reportare, yang berarti membawa kembali sesuatu berasal kawasan lain.
Secara bahasa, reportase —dari asal bahasa Inggris, reportage– merupakan “pelaporan berita, buat pers serta media penyiaran; presentasi faktual pada sebuah kitab atau teks lain, terutama saat ini mengadopsi gaya jurnalistik.”
(The reporting of news, for the press and the broadcast media; factual presentation in a book or other text, especially when this adopts a journalistic style).
Kamus akbar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan reportase menjadi “pemberitaan, pelaporan, serta laporan kejadian (berdasarkan pengamatan atau asal tulisan)”.
mampu diartikan, reportase secara bahasa ialah pemberitaan atau pelaporan atau memberitakan. asal segi bahasa ini, maka reportase ialah suatu laporan yg dilakukan oleh reporter atau wartawan tentang suatu peristiwayang dilihatnya dengan mata ketua sendiri
Secara kata, pada Kamus Jurnalistik, reportase merupakan aktivitas meliput, mengumpulkan berita–liputan ihwal sebuah peristiwa atau masalah asal berbagai asal.
Reportase pula dipahami sebagai kegiatan jurnalistik yg dilakukan wartawan dalam meliput insiden melalui observasi atau pengamatan pribadi, wawancara, dan /atau riset data.
pada proses pemberitaan (news processing), reportase adalah aktivitas pengumpulan bahan berita (news gathering) sehabis perencaan berita (news rencana), dan sebelum penulisan (news writing), penyuntingan (news editing), dan penyajian (news publishing/news presenting).
Kesimpulannya, secara bahasa, reportase adalah pemberitaan atau pelaporan. Secara kata, reportase ialah peliputan peristiwa untuk pemberitaan.
Teknik Reportase
seperti pada judul, teknik reportase artinya cara wartawan mencari berita. Ini seperti pengertian reportase secara istilah sekaligus simpel.
Teknik mencari isu (reportase) terdiri asal tiga cara, yaitu observasi, wawancara, dan riset data.
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan peristiwa atau liputan langsung di lokasi insiden. Wartawan tiba langsung ke tempat insiden kasus buat mengamati dan mengumpulkan berita (unsur info 5W1H).
dalam konteks observasi, reportase artinya kegiatan jurnalistik pada meliput langsung peristiwaatau peristiwa di lapangan.
Bila terlambat datang, wartawan umumnya hanya mampu melakuan wawancara menggunakan berbagai pihak buat mengumpulkan bahan isu. dalam observasi hampir selalu dilakukan wawancara.
2. Wawancara
Wawancara merupakan menggali isu menggunakan bertanya pada sumber berita (narasumber). sumber info mampu pelaku, korban, saksi, panitia, pengisi program, pembicara, peserta, korlap demonstrasi, dll.
Jenis-jenis wawancara pada reportase jurnalistik diantaranya:
– Pengumpulan Pendapat umum (man in the street interview),
– Wawancara mendadak (casual interview)
– Wawancara tokoh (personal interview)
– Wawancara narasumber yg terkait menggunakan informasi (newspeg interview)
– Wawancara telepon (telephone interview)
– Wawancara tertulis (question interview)
– Wawancara kelompok (class interview)
– Wawancara pers (press interview) merupakan wawancara menggunakan nara sumber melalui perjanjian atau konfirmasi dulu;
– Wawancara WhatsApp (WA) yg menjadi tren baru seiring popularitas aplikasi ini.
3. Riset Data
Riset data —dianggap pula studi literatur– ialah mengumpulkan liputan atau berita asal arsip atau dokumen untuk dijadikan info atau melengkapi info, misalnya background information.
Reportase Online
pada era jurnalistik online saat ini, wartawan jua melakukan reportase online seperti mencari bahan informasi berasal rilis resmi lembaga melalui website resmi atau akun media sosialnya.
Wartawan seringkali membentuk isu berdasarkan postingan, update status, atau cuitan public figure, pejabat, seniman, tokoh kepercayaan , dll. di akun media sosialnya. umumnya wartawan juga melakukan konfirmasi buat memastikan keaslian akun tersebut.
dalam meliput insiden atau menjalankan kegiatan reportase, wartawan profesional Indonesia akan memperhatikan:
Kode Etik Jurnalistik dan pedoman Pemberitaan Media Siber
Fairness Doctrine (Doktrin kejujuran) yg mengajarkan, mendapatkan isu yang benar lebih krusial daripada menjadi wartwan pertama yg menyiarkan atau menuliskannya.
Cover both side atau Balance, yakni perlakuan adil terhadap semua pihak yang menjadi objek berita, menggunakan meliput seluruh atau ke 2 belah pihak yang terlibat dalam sebuah insiden.
verifikasi atau cek dan ricek, yakni meneliti kebenaran sebuah berita atau data beberapa kali sebelum menuliskannya.
Usai reportase dalam pengertian peliputan atau pengumpulan bahan berita, selanjutnya wartawan menulis informasi, mengeditnya, dan menyajikan info itu melalui medianya.