Pertanyaannya, apa yang didapat berasal komunikasi sosial pada lingkup lintas agama? Komunikasi sosial menunjukkan pentingnya komunikasi dalam menghasilkan konsep diri dan mengaktualisasikan diri yang bertujuan menjaga kelangsungan hayati, meraih kebahagiaan, menghindari ketegangan dan tekanan, serta membangun relasi dengan orang lain.
Komunikasi membuka ruang kolaborasi antara individu pada menjalani kiprah mereka menjadi anggota warga demi mencapai tujuan bersama. sekarang bayangkan Jika ada individu yang tidak pernah berkomunikasi dengan sesamanya. Hampir dipastikan ia akan sulit membawa diri di dalam lingkungannya tinggal. ia akan tersesat karena belum pernah belajar bagaimana berinteraksi serta menata diri dalam lingkup sosial.
Komunikasi mendorong individu buat membuat kerangka acum yg berfungsi memandu individu pada mengartikan banyak sekali situasi yang beliau hadapi. Bahkan, dia bisa menggunakannya buat menyelidiki serta mengaplikasikan aneka macam strategi adaptif yg mampu membantunya menangani situasi problematik.
Pendek kata, Jika seseorang tidak berkomunikasi dengan orang lain, ia tidak akan memahami serta mengerti bagaimana bertindak menjadi insan dan memperlakukan orang lain menggunakan manusiawi serta beradab. Cara berperilaku demikian seharusnya dipelajari individu melalui pengasuhan keluarga serta pergaulan menggunakan orang di luar keluarga yang bisa tercapai lewat komunikasi.
tahu Toleransi serta Harmoni
Toleransi berarti sikap menerima disparitas yang dimiliki orang lain, mirip perasaan, pendapat, agama, serta kebiasaan. terdapat pendapat yang membedakan toleransi ke dalam dua jenis, yaitu toleransi negatif serta toleransi positif. Jenis pertama menyatakan toleransi menjadi sikap membiarkan serta tidak menyinggung atau menyakiti orang lain.
Jenis ke 2 memandang bahwa toleransi bukan hanya bersikap demikian, tetapi pula kemauan membantu dan bekerja sama dengan grup lain. Nah, toleransi positif ini yg kemudian menjadi landasan pengembangan contoh komunikasi sosial lintas kepercayaan pada Indonesia melalui kata harmoni atau kerukunan.
Kerukunan beragama harus dilandasi semangat saling menghormati, saling tahu, serta toleransi terkait pengamalan ajaran agama dan kerja sama bahu membahu membangun kehidupan bermasyarakat yg hening. Kerukunan bukan semata menjadi payung proteksi hak asasi manusia, tetapi juga menjadi prasyarat integrasi nasional dan ketahanan NKRI yg berujung pada kesuksesan pembangunan nasional.
Riset yang dilakukan BINUSIAN berupaya fokus pada bagaimana proses komunikasi sosial dapat menaikkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama pada Indonesia. dengan desain studi kasus dan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam, yang akan terjadi studi menemukan bahwa proses komunikasi sosial antaragama sudah berlangsung bergerak maju pada warga Indonesia.
Hal itu tercermin dalam hubungan timbal kembali serta perilaku saling menghormati nilai serta tata cara sosial yang dipegang teguh rakyat. Lewat toleransi, kehidupan bermasyarakat dapat berjalan aman, nyaman, harmonis, rukun, serta berdampingan tanpa memandang disparitas budaya, agama, suku, serta ras.