Skip to content
Inovatif, Profesional dan Berkepribadian
facebook
youtube
instagram
EnglishIndonesian
Ilmu Komunikasi-Program studi terbaik di Sumatera Utara
Help Desk 081269419190
Email Support isipol@uma.ac.id
Location Jl. Kolam No. 1 Medan Estate
  • BERANDA
  • PROFIL
    • AKREDITASI
    • Fungsionaris
    • Struktur Organisasi
    • Visi & Misi
    • KERJASAMA
  • AKADEMIK
    • INFORMASI AKADEMIK
      • AKADEMIK ONLINE
      • E-LEARNING
      • Jurnal
      • Lapor AOC
      • Dosen Penasehat Akademik
    • JADWAL AKADEMIK
      • Jadwal Kuliah
      • JADWAL PRAKTIKUM
      • Jadwal Seminar Dan Sidang
      • Jadwal UTS
      • Jadwal UAS
      • Jadwal Semester Antara
      • Jadwal Wisuda
    • KALENDER AKADEMIK
    • Kurikulum
      • SEMESTER I
      • SEMESTER II
      • SEMESTER III
      • SEMESTER IV
      • SEMESTER V
      • SEMESTER VI
      • SEMESTER VII
      • SEMESTER VIII
  • AKTIVITAS PRODI
    • KEGIATAN PRODI
    • PRESTASI PRODI
  • MAHASISWA
    • BEASISWA
      • Beasiswa KIP – Kuliah
      • Beasiswa Bank Indonesia (BI)
      • Beasiswa UKT/SPP Mahasiwa
      • Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)
      • Beasiswa YPHAS (Rangking SLTA/Sederajat)
      • Beasiswa YPHAS (Bersaudara Kandung & Anak Dosen / Karyawan)
    • SISTEM INFORMASI
      • Data Mahasiswa
      • Blog Mahasiswa
      • Jurnal Mahasiswa
      • AOC
      • E-Learning
      • APIK
      • Kuota
      • OPAC
      • WEBMAIL
      • SiProdi
    • Prestasi Mahasiswa
  • DOSEN
    • Dosen Prodi
    • Blog Dosen
    • Aktivitas Dosen
    • Prestasi Dosen
    • Jurnal Dosen
    • AOC
    • RKTS
    • RPS
    • TKTD
    • E-Learning
    • OPAC UMA
    • WEBMAIL
  • ARSIP
    • Dokumen Prodi
    • Pengumuman
  • ALUMNI
    • TRACER STUDY
    • DATA ALUMNI
    • LAYANAN ALUMNI
  • LABORATORIUM
    • infomasi Laboratorium
    • Aplikasi Laboratorium
  • HUBUNGI KAMI

Persepsi dalam Komunikasi Interpersonal

Home > Artikel > Persepsi dalam Komunikasi Interpersonal

Persepsi dalam Komunikasi Interpersonal

Posted on March 22, 2022March 23, 2022 by fisipol
0

Persepsi adalah menyampaikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan gosip yg tertangkap sang indera indera. Persepsi interpersonal merupakan memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang asal dari seorang (partner komunikasi), yg berupa pesan non mulut maupun lisan. Persepsi mempunyai kiprah yg sangat penting karena keberhasilan komunikasi tergantung kecermatan dalam mempersepsi stimuli inderawi sebagai akibatnya mampu dikatakan bahwa persepsi merupakan inti komunikasi.

Sensasi ialah proses menangkap stimuli, selanjutnya agar stimuli itu memiliki makna, pikiran dan perasaan kita melakukan persepsi. semua penafsiran (mengenai suasana lingkungan, gambar, sikap orang lain, benda) kita mempunyai basis yang sama yakni berdasarkan proses persepsi.

insan mempunyai 5 (panca) alat bahkan terdapat yang mengatakan enam yaitu “naluri, insting, nurani”. semua indera tersebut bekerja secara otomatis. Tanpa di perintah, artinya ketika kita berhadapan sesuatu, terjadi suatu hal maka indera kita segera bekerja mempersepsikan apa yang baru saja terjadi.

Mempersepsikan sesuatu memang tidak mudah, contohnya saja mempersepsikan seseorang, ketika program tes wawancara penerimaan pegawai acapkali terjadi penilaian peserta tes dalam kesimpulan yang tidak sama oleh para pewawancaranya, ada yg menominasikan A, terdapat yg menominasikan yang B, serta seterusnya. Persepsi kita terhadap orang lain tak jarang terikat konteks, dengan demikian persepsi dapat bisa, bisa galat.

Kadang-kadang kita dihadapkan pada fenomena di mana seorang sengaja membuka kesempatan di persepsi sang orang lain misalnya perempuan berusia 60 tahun menyemir rambutnya serta memasang gigi palsu buat menutupi gigi yang sudah lepas maka persepsi akan tergiring dengan simpulan bahwa perempuan itu berumur kurang berasal 60 tahun atau lebih belia.

Persepsi membuat makna. Kita tahu bahwa pesan itu terdiri symbol-simbol atau isyarat-isyarat yg sebenarnya tidak mengandung makna. Makna baru muncul, Bila kita mempersepsi serta menafsirkan symbol tersebut.

contohnya artinya ketika lepria mempersepsi seorang wanita. Apakah makna kesembilan alfabet ini bagi kita? Baiklah, mungkin Anda putusan bulat bahwa wanita, itu bermakna sebagai jenis kelamin. Apakah makna sepeda perempuan , kamar mandi perempuan , bibir wanita? Bagaimana bila tambah satu kata pada belakang istilah wanita: perempuan malam, peempuan murahan, perempuan besi. Silakan dipersepsi, bukankah Anda menemukan makna yg berbeda-beda? kalau Anda seseorang laki-laki lalu sahabat Anda berkata bahwa Anda mirip wanita, apa maknanya? Bagaimana respon Anda?

Suatu ketika ada truk pasir serta pada belakangnya tertulis persepsi oleh pemilik truk yang diungkapkan dalam bahasa jawa, “wong wedok gawe bobrok liyane simbok”. merupakan lebih kurang: perempuan pembawa kehancuran, selain bunda. Jadi ungkapan itu artinya ekspresi kejengkelan kepada poerempuan. tetapi tidak sedikit laki-laki yang sangat tergantung kepada wanita, seperti tersirat pada syair lagu jawa: “walang kekek mencok neng tenggok, mabur meneh mencok neng kali. Aja ngenyek marang wong wedok, yen ditinggal lunga 1/2 tewas.” Maknanya adalah, sebagai peringatan pada para lepria, jangan menyepelekan perempuan , jikalau ditinggal pergi, cita rasanya 1/2 meninggal. Jadi dengan model ini mengindikasikan, bahwa pada mata para lelaki-laki , perempuan itu mempunyai makna yg berbeda-beda.

saat melakukan persepsi terhadap orang lain, yang kita perlukan merupakan kecermatan. Harapannya merupakan supaya kita bisa mengerti serta tahu orang itu secara benar. kalau persepsi kita sahih, maka hal ini menjadi modal yg krusial untuk keberhasilan komunikasi interpersonal.

indera insan menangkap stimuli (melakukan sensasi), lalu stimuli itu dipersepsi sehingga membentuk makna. bila makna yang didapatkan sahih, maka akan mendukung keberhasilan proses komunikasi. dengan istilah lain, kendala komunikasi dapat berawal berasal kekeliruan memberi makna pada persepsi tadi.

Dua Jenis Filter

Kemampuan kita buat menyerap stimuli dengan inderawi terbatas, sehingga kita tidak mungkin dapat mengumpulkan semua informasi perihal karakteristik orang lain secara lengkap. Kita memiliki minat yg berbeda-beda , sebagai akibatnya yang memperoleh perhatian inderawi jua hanya sesuatu yang kita minati.

Stimuli yang kadang-kadang krusial, tidak kita perhatikan karena kita tidak berminat. contohnya saja kita sedang membaca koran, di ketika yang sama poly stimuli yang menerpa mirip: anak kita sedang bertengkar, seorang tetangga sedang lewat di depan tempat tinggal , televisi menyiarkan berita. tetapi perhatian kita hanya terkonsentrasi di membaca koran. Stimuli lain diabaikan. menggunakan demikian setiap orang hanya memperhatikan sebagian berasal stimuli yang tersedia sekaligus mengabaikan stimuli lainnya dengan memanfaatkan filter. ada dua jenis filter yang dilewati semua masukan atau sensasi: filter fisiologis dan filter psikologis.

Filter fisiologis menunjuk di syarat pada mana perhatian kita hanya tertuju kepada hal-hal yg menarik indera kita, dalam menangkap objek secara fisik. Penglihatan hanya terfokus memperhatikan yang nampak indah . pendengaran hanya akrab dengan bunyi yg lembut, serta sebagainya. Sedangkan filter psikologis akan membatasi perhatian kita terhadap stimuli yang berkenan menggunakan pertimbangan psikologis kita, misalnya kita lebih memperhatikan orang yang senasib menggunakan kita saja.

Gunung Es Karakter insan

karakteristik insan dapat dikatakan menjadi suatu rahasia. karena sebagian karakter itu ada yang tidak bisa ditangkap menggunakan indera. seperti gunung es, yang kelihatan hanya sedikit, sedang tidak kelihatan karena berada pada pada air bahari sangat banyak.

Bongkahan gunung es mempunyai enam hingga tujuh kali massa di bawah permukaan air lebih banyak daripada di atas. tetapi Bila kita melihat di gung es, kita tidak segera menyadari bagian yg tersembunyi. Jika kita mengubah bagian atas menggunakan memilah segumpal, guning es akan menyesuaikan posisinya di air, dan kemungkinannya ialah beberapa bagian lain akan muncul. Ini sama menggunakan perilaku serta ciri insan.

bila kita ingin mempersepsi orang lain, maka kita akan menghadapi kenyataan bahwa kita hanya dapat melihat penampilan luarnya saja: pakaiannya, aksesoris, dan fisiknya. Kita hanya mendengar yang diucapkannya, padahal terdapat pepatah “lain pada mulut lain di hati”. Jadi menafsirkan sikap orang lain itu, seperti halnya kita menghadapi gunung es, bahwa hal yg kelihatan berasal orang lain itu cukup lebih sedikit dibandingkan denga hal hal yang tidak kelihatan. Hal yg kelihatan tersebut antara lain: pakaian, aksesoris, dandanan, potongan rambut, bahasa, postur tubuh, apa yg diucapkan, apa yang dilakukan. Hal yg tidak kelihatan sangat banyak: harapan, adat, stratifikasi, keyakinan, motivasi, moralitas, keberhasilan, kepuasan, serta sebagainya.

Mempersepsi karakteristik seseorang akan berhadapan dengan aspek fisik serta mental, lahiriah dan batiniah, jasmani dan rohani, sesuatu yg kelihatan serta tidak kelihatan. sang sebab itu mempersepsi orang jauh lebih sulit daripada mempersepsi objek (benda).

Post Views: 489

PIMPINAN PROGRAM STUDI


Dekan Fakultas ISIPOL
Dr. Effiati Juliana Hasibuan, M.Si



Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Dr. Nadra Ideyani Vita, M.Si



Wakil Dekan Bidang Inovasi, Kemahasiswaan dan Alumni
Dr. Dedi Sahputra, MA



Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Agnita Yolanda, B.Comm, M.Sc



Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi
Angga Tinova Yudha, M.I.Kom


INFO AKADEMIK

KAITAN UMA

Peta Lokasi

KAMPUS I
Jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate / Jalan Gedung PBSI, Medan 20223
(061) 7360168, 7366878, 7364348. Call Canter : 0811-6013-888
(061) 7368012
univ_medanarea@uma.ac.id
KAMPUS II
Jalan Sei Serayu Nomor 70 A / Jalan Setia Budi Nomor 79 B, Medan 20112
(061) 8225602, 8201994 HP : 0811 607 259
(061) 8226331
isipol@uma.ac.id

STATISTIK PENGUNJUNG WEB

  • 2
  • 8,075
  • 1,694
  • 83,404
  • 3,298,425
  • 1,491,567
Copyright 2023 © by PDAI Universitas Medan Area
↑
↓