Video mulai berevolusi semakin canggih. Orang semakin kebingungan menggunakan perbedaan video dokumentasi serta video cinematic.
Video yg awalnya masih mengguanakan analog ke serba digital. Begitu pula video, dari video analog ke digital video. hingga ada istilah umum berasal video dokumentasi ke video cinematic (red: sinematik). lalu apa bedanya?
disparitas mendasar video dokumentasi serta video cinematic.
tidak poly disparitas antara video dokumentasi serta video cinematic itu sendiri. berasal sedikitnya Senta Studio merangkum setidaknya lima disparitas video dokumentasi serta video cinematic.
1. Durasi video
disparitas yang bisa kamu amati apakah video yg engkau tonton termasuk video dokumentasi biasa atau jenis video sinematik ialah durasi panjangnya.
Video Dokumentasi
rata–homogen video dokumentasi berdurasi lebih dari 30 mnt. bisa lebih dari 1 jam atau lebih asal 2 jam. Video dokumentasi mencakup hampir seluruh konten video di dalamnya. misalnya mirip wedding documentation, seminar, gathering video serta dokumentasi video ulang tahun.
Video Cinematic
Dibandingan menggunakan video dokumentasi, rata–rata video cinematic berdurasi lebih pendek tergantung berasal kontennya. Rentang durasinya jua bervariasi, bisa 0 – 4 menit atau 4 – 7 mnt. seperti wedding clip, sweet seventeen teaser, morning express dan short film.
2. Tujuan Pembuata
Pembuatan dari sebuah konten video tentu memiliki pengaplikasian yg tidak sama juga. Begitu pun menggunakan perbedaan video dokumentasi dan video cinematic.
Diantara keduanya memiliki tujuan pembuatan yg sangat signifikan perbedannya.
Video Dokumentasi menjadi kenangan serta acum primer.
keliru satu tujuan dibuatnya video dokumentasi adalah buat kemudahan mengingat sesuatu. seperti program penting, entah itu dokumentasi keluarga, seminar, gathering atau sekedar vlogging.
Atau setidaknya menjadi media buat mencari acum yg kongkrit serta faktual. seperti dokumentasi kesepakatan kolaborasi atau bukti waktu atau sudah terjadi insiden.
biasanya tujuan dalam hal seperti ini dimanfaatkan oleh penyedia jasa video dokumentasi atau jurnalis pada melakukan pekerjaan.
Video Cinematic menjadi media penyampaian yang latif.
tidak sama menggunakan video dokumentasi, video cinematic lebih menjurus ke keindahan. Sinematik video akan lebih poly memainkan emosi kepada penontonnya. Entah itu perasaan duka, gembira, haru dan menegangkan.
Selain itu cinematic video ditujukan buat hal yang lebih rumit, seperti memberikan pesan yg mendalam pada penonton, menggiring mindset penonton dan bertujuan menggerakkan penonton buat melakukan sesuatu.
contoh video sinematik ini adalah video short film “SENJA” karya Rizal besar serta Shot Film “ROTASI” karya Premy Bima K dan kawan–kawan.
Kita akan dibuatnya mendayu-dayu pada sebuah emosi yg campur mixer.
3. Cara Pembuatan serta Pengambilan Gambar
Ini yg krusial. perbedaan pembuatan video dokuemtasi dan video sinematik betul–betul berbeda.
Video dokumentasi bisa dilakukan sang amatiran
Pengambilan video dokumentasi tidak perlu skill videografi yg tinggi, bahkan seseorang amatiran pun mampu melakukannya. Terlebih engkau mampu menghasilkan video dokuemntasimu sendiri menggunakan bekal kamera ponsel.
Hal yang terpenting pada proses pembuatannya sendiri tidak serumit video sinematik karena tidak terdapat ketentuan spesifik yang mempengaruhi hasil videonya.
Cinematic Video lebih komplek
Pembuatan video sinematik terbilang rumit. kamu memerlukan konsep yg begus, storyboard yang jelas dan skill videografi yg tinggi.
Tanpa adanya konsep yang tertuang pada script atau storyboard kamu tidak akan menerima akibat yg cantik.
mampu jadi cinematic video yg kamu buat kurang maksimal atau penonton tidak mengerti apa isi kontennya. sebab itulah jasa pembuatan video sinematik sang cinematografer ketika ini masih terbilang mahal.
Jadi letak disparitas video dokumentasi atau cinematic itu tergantung berasal konsep videonya itu sendiri.
Belakangan ini pula poly videografer yg memadukan keduanya menggunakan istilah video cinematic dokumenter. yang memadukan durasi video yang cukup panjang menggunakan bergaya sinematik.
Memang durasi bukanlah penentu, hanya sekedar ciri khas saja.
Atau contoh paling akbar yang mampu kita lihat ialah pembuatan film layar lebar. Denagn durasi sampai berjam-jam menggunakan cinematografi yg luar biasa.