Komunikasi adalah bagian mutlak dari kehidupan kita sehari-hari. Bahkan, bisa dikatakan bahwa komunikasi itu artinya manifestasi dari kehidupan itu sendiri. Komunikasi juga artinya sarana demi terjalinnya hubungan antarseseorang dengan orang lain dalam kehidupan sosial. aktivitas komunikasi ini akan terus berlangsung selama insan hidup serta melakukan aktivitasnya. dalam setiap komunikasi, manusia akan saling memberikan pesan atau informasi yg berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan, juga emosi, serta penerimaan pesan atau gosip secara verbal tertulis, atau yg lainnya. poly aktivitas manusia yang mampu terjadi dengan bantuan komunikasi. keliru satu contohnya artinya komunikasi dalam pendidikan. dalam proses pendidikan atau proses belajar-mengajar akan terjadi komunikasi yakni antara pengajar dan siswa.
Kedudukan komunikasi pada pendidikan sangat krusial. Bahkan, sangat berpengaruh pada perannya. dalam global pendidikan saat ini, komunikasi mendapatkan perhatian lebih dari rakyat sebab dengan komunikasi yang baik, tujuan kegiatan pembelajaran yang efektif serta efisien dapat tercapai. Bahkan waktu ini, orang sering berkata bahwa tinggi rendahnya suatu mutu pendidikan dipengaruhi sang komunikasi.
Kemampuan pada melakukan komunikasi yang efektif merupakan kompetensi yg wajib dimiliki dan dikuasai oleh seorang pengajar. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonsia angka 14 Tahun 2005 perihal guru dan Dosen; Peraturan Pemerintah angka 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan; serta peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 16 Tahun 2007 wacana standar Kualifikasi Akademik serta Kompetensi guru.
Keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat bergantung pada efektivitas proses komunikasi yg terjadi. Pembelajaran yg baik dan efektif akan menyampaikan ruang serta peluang agar anak dapat belajar lebih aktif serta bisa mengeksplorasi keingintahuannya melalui kemampuan serta potensi yg dimiliki. Maka berasal itu taktik membentuk komunikasi dalam proses belajar-mengajar adalah kunci primer keberhasilan proses belajar mengajar serta pendekatan antara seseorang guru serta siswa.
Beberapa ahli yang beropini ihwal pengertian komunikasi, yaitu: Carl I Hovland (1948 : 271) berkata bahwa Communication is the process by which and individual (the communicator) transmits sti-muli (Ussually ekspresi symbols), to modify the behavior of other indibiduals (communi-catess). (Komunikasi artinya suatu proses menggunakan mana seseorang (komunikator) menyampai-kan persoalan (umumnya terdiri berasal lambang istilah–kata) buat membuat tingkah laku orang lain. Warren Weaver beropini bahwa Communication includes all the procedures by which one mind can affect another (Komunikasi ialah keseluruhan prosedur menggunakan mana suatu pikiran menghipnotis pikir-an lainnya). James A.F. Stoner beropini bahwa komunikasi merupakan proses pada mana seseo-rang berusaha menyampaikan pengertian menggunakan cara pemindahan pesan. Sedangkan dari D. Johnson, Communication is defined Alaihi Salam a person sen-ding a message to another individual with consciou-sistent of avoking a response. A person says, good morning and another replies “hello”. (Komunikasi ialah Jika seorang mengirimkan pada orang lain menggunakan balasan seseorang berkata selamat pagi dan orang lain menjawab hello selamat pagi). berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dapat diartikan menjadi inti seluruh hubungan sosial, apabila orang telah mengadakan hubungan permanen, maka sistem komunikasi yang me-reka lakukan akan menentukan apakah sistem tersebut dapat mempererat atau mempersatukan mereka mengurangi ketegangan atau melenyapkan persengketaan jika timbul.
Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakupi 3 dimensi: individu, warga atau komunitas nasiosal dari individu tadi, dan seluruh kandungan realitas, baik material juga spiritual yg memainkan peranan dalam menentukan sifat, nasib , bentuk, insan juga warga . Pendidikan juga ialah proses yg diperlukan buat mendapatkan keseimbangan dan kesempurnaan pada perkembangan individu juga rakyat.
Pendidikan asal asal bahasa Yunani asal kata padegogik yaitu ilmu menuntun anak. pada saat itu orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare yg berarti mengeluarkan serta menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak dibawa saat dilahirkan pada dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erzjehung yg setara menggunakan educare, yaitu membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak. sesuai Kamus akbar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan asal berasal kata dasar didik (mendidik) yaitu, memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) tentang akhlak dan kecerdasan pikiran.