Proses produksi sebuah program pada televisi secara awam terbagi sebagai tiga bagian, yaitu Pra-produksi, Produksi, dan Post-Production. Secara umum 3 tahapan itu terjadi secara berurutan, menggunakan aneka macam tahapan yang ada di masing-masing berasal ketiganya. Kecuali di pada sebuah program isu, yang mana wajib terlebih dahulu mencari peristiwa baru kemudian membuat script. tidak seperti program–acara lainnya (terutama acara hiburan) dimana tim kreatif telah menyediakan script sebelum proses produksi berlangsung, yg mana script itu akan diberikan kepada talent yang beraksi di depan kamera.
Pra-produksi artinya proses yang dilakukan sebelum memulai produksi suatu acara. dalam industri televisi, pra-produksi mencakup pencarian bahan serta materi yg akan dibahas pada sebuah acara, pembuatan script sang tim kreatif, casting talent buat mengisi acara, mempersiapkan indera–indera yg diperlukan, persiapan busana , properti, serta lain sebagainya.
selesainya terselesaikan semua persiapan di pra-produksi, saatnya masuk ke tahap selanjutnya. Proses produksi, dimana didalamnya akan dimulai taking adegan. Script yg menjadi acuan bagi sang talent buat beraksi pada depan kamera, tentu boleh dikembangkan sesuka hati talent itu sendiri, asalkan masih terdapat di pada naungan produser acara itu. Produser mengontrol semua yang diperlukan, berasal kamera, jenis shoot, ketika kamera buat stand-by, serta apa-apa saja yang akan dibicarakan oleh sang talent di depan kamera, tentu saja dengan bantuan crew-crew lainnya.
lalu hasil taking program tersebut masuk ke termin post-production. dalam tahap ini mulai dilakukan editing video, sekaligus melihat kekurang kekurangan yg terjadi selama proses take. Produser menjadi penanggung jawab primer buat baik tidaknya akibat pengambilan gambar tersebut. pada termin ini jua diadakan sound mixing, music engineering, penambahan beberapa animasi oleh tim visual. selesainya seluruh telah terselesaikan, oleh produser memastikan kelengkapan akibat produksi sesuai konsep dari program yang dia pegang itu. akibat itu lalu diberikan ke Excecutive Producer, yg lalu diserahkan pada CEO. Barulah kemudian acara tersebut disiarkan, buat ditonton secara perdeo sang masyarakat luas.