Skip to content
Inovatif, Profesional dan Berkepribadian
facebook
youtube
instagram
EnglishIndonesian
Ilmu Komunikasi-Program studi terbaik di Sumatera Utara
Help Desk 081269419190
Email Support isipol@uma.ac.id
Location Jl. Kolam No. 1 Medan Estate
  • BERANDA
  • PROFIL
    • AKREDITASI
    • Fungsionaris
    • Struktur Organisasi
    • Visi & Misi
    • KERJASAMA
  • AKADEMIK
    • INFORMASI AKADEMIK
      • AKADEMIK ONLINE
      • E-LEARNING
      • Jurnal
      • Lapor AOC
      • Dosen Penasehat Akademik
    • JADWAL AKADEMIK
      • Jadwal Kuliah
      • JADWAL PRAKTIKUM
      • Jadwal Seminar Dan Sidang
      • Jadwal UTS
      • Jadwal UAS
      • Jadwal Semester Antara
      • Jadwal Wisuda
    • KALENDER AKADEMIK
    • Kurikulum
      • SEMESTER I
      • SEMESTER II
      • SEMESTER III
      • SEMESTER IV
      • SEMESTER V
      • SEMESTER VI
      • SEMESTER VII
      • SEMESTER VIII
  • AKTIVITAS PRODI
    • KEGIATAN PRODI
    • PRESTASI PRODI
  • MAHASISWA
    • BEASISWA
      • Beasiswa KIP – Kuliah
      • Beasiswa Bank Indonesia (BI)
      • Beasiswa UKT/SPP Mahasiwa
      • Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)
      • Beasiswa YPHAS (Rangking SLTA/Sederajat)
      • Beasiswa YPHAS (Bersaudara Kandung & Anak Dosen / Karyawan)
    • SISTEM INFORMASI
      • Data Mahasiswa
      • Blog Mahasiswa
      • Jurnal Mahasiswa
      • AOC
      • E-Learning
      • APIK
      • Kuota
      • OPAC
      • WEBMAIL
      • SiProdi
    • Prestasi Mahasiswa
  • DOSEN
    • Dosen Prodi
    • Blog Dosen
    • Aktivitas Dosen
    • Prestasi Dosen
    • Jurnal Dosen
    • AOC
    • RKTS
    • RPS
    • TKTD
    • E-Learning
    • OPAC UMA
    • WEBMAIL
  • ARSIP
    • Dokumen Prodi
    • Pengumuman
  • ALUMNI
    • TRACER STUDY
    • DATA ALUMNI
    • LAYANAN ALUMNI
  • LABORATORIUM
    • infomasi Laboratorium
    • Aplikasi Laboratorium
  • HUBUNGI KAMI

PRINSIP MENULIS NASKAH INFORMASI TELEVISI

Home > Artikel > PRINSIP MENULIS NASKAH INFORMASI TELEVISI

PRINSIP MENULIS NASKAH INFORMASI TELEVISI

Posted on May 13, 2022 by fisipol
0
Prinsip primer menulis berita televisi merupakan menulis sesuai gambar. Menulis buat orang melihat dan mendengar, bukan untuk orang buta. Soren H. Munhof menulis lima prinsip menulis naskah informasi televisi, yakni info wajib sempurna (accuracy), singkat (brevity), kentara (clarity), sederhana (simplicity) dan bisa dipercaya (sincerity).

sempurna (accuracy), merupakan info harus akurat tidak ditambah dan dikurangi. Apa adanya seperti informasi pada lapangan. Bila korban mangkat dampak longsor baru ditemukan 5 orang, katakana lima tewas. Bila lima lainnya masih tertimbun longsor, katakan seperti itu, bukan ditambahkan sebagai 10 orang tewas. Belum tentu orang yang tertimbun longsor itu mangkat , karena belum ada faktanya. Hindari opini reporter agar gosip tetap jernih dan akurat. Nama kota, saat serta nama orang, jua wajib sempurna akurat agar informasi yang kita tulis sahih–benar kredibel, dapat dipercaya.
Singkat (brevity), adalah berita tidak boleh panjang-panjang sebab terbatas durasi, yang penting informasinya hingga sebagai akibatnya mudah dicerna sebab sudah dibantu menggunakan gambar. kata yg mubazir harus dibuang jauh-jauh. Mengulangi apa yg telah terlihat pada gambar wajib dihindari.
jelas (clarity), yakni naskah berita harus membuat orang makin paham. kentara mana subjek serta predikatnya, mana jua objeknya. Hindari anak kalimat, cucu kalimat dan fakta yg membingungkan atau mengaburkan pengertian.
Sederhana (simplicity). Ini berkaitan menggunakan penonton televisi yg sangat majemuk pemahaman, suku, pendidikan serta sebagainya. Penggunaan kalimat sederhana sebagai tuntutan. Hilangkan kata asing yg susah dipahami. gunakan bahasa yang praktis dimenegerti. Katakan “organisasi pakta pertahanan atlantik utara – NATO” dan tidak perlu menyebut kepanjangan NATO.
dapat dianggap (sincerity), adalah berita itu kredibel karena memang memenuhi unsur isu yang sahih, yakni tidak berdasarkan opini wartawan melainkan sesuai berita, data-datanya tepat, berimbang (cover both sides).
Beberapa hal yg perlu diperhatikan pada penulisan info ialah:

dalam penulisan informasi, satu gosip haruslah satu angle, sehingga berita menjadi fokus. jikalau ada beberapa angle menarik serta berbeda, maka dibuat lebih berasal satu informasi.
tidak mengulangi berita asal intro dalam tubuh berita. juga tak mengulang narasi menggunakan sound up atau sync. Fungsi sound up adalah buat mejelsakan, menegaskan, atau opini asal narasi yang disampaikan sebelumnya.
Naskah pada jurnalisme televisi hanya resume, merupakan hanya hal-hal yang sangat krusial saja. jangan lupa ekonomi kata, durasi terbatas!
Pemilihan istilah yg sempurna dan pendek, sebagai akibatnya praktis diterima pemirsa.
contohnya:

seseorang penumpang bus yg mengalami kecelakaan lalu lintas pada Tol Kebon Jeruk telah tidak bernyawa lagi.

usahakan diubah menjadi:

seseorang penumpang bus meninggal pada kecelakan kemudian lintas di jalan tol Kebon Jeruk.

4. Hilangkan kata yg mubazir

Penggunaan kata “mengalami” dalam contoh di atas sebaiknya dibuang sebab mubazir. ingat ekonomi kata, sebab durasi terbatas!

Naskah wajib bercerita perihal gambar. Gambar wajib logis dan runtut sebagai akibatnya orang yang menonton mengetahui cerita gambar yang dimaksud. Jika kita mempunyai gambar yang bertenaga, maka naskah hanya sebagai pendukung informasi gambar. sebaliknya Bila gambar kurang bertenaga, maka naskah wajib bertenaga. Jangan mengulang apa yang tampak kentara di pada gambar. Jika kita tayangkan gambar banjir menggenangi tempat tinggal penduduk, warga keluar tempat tinggal menggunakan membawa barang-barang miliknya, katakan saja bahwa “banjir ini artinya yg ke 2 kalinya selama seminggu terakhir. Sejumah warga mengungsi ke balai desa sebab tak terdapat lagi tempat yang kemarau buat berteduh…. Dst
Naskah lebih pendek dari gambar. Bila durasi berita 60 dtk, maka narasi atau naskah harus kurang asal 60 mnt, misalanya relatif 40 mnt saja. Hal ini dimaksudkan supaya terdapat jarak dalam pembacaan berita.
jeda di antara gambar, ini buat menyampaikan kesempatan pemirsa mencerna gambar, sebab pemirsa tidak bisa melihat serta mendengarkan secara terus menerus. Jadi haruslah ada jeda, minimal lima detik.
Menulis naskah gosip mengunakan teknik bergelombang, ialah dalam sebuah informasi dengan durasi satu mnt, maka semuanya haruslah yg paling menarik dan paling penting semua. Ini tidak selaras menggunakan penulisan informasi cetak, yg memakai teknik piramida terbalik, paling atas paling krusial serta semakin ke bawah semakin tidak krusial.
9. menggunakan kalimat aktif – positif agar lebih kuat

misalnya:

Para camat diminta turun pribadi mengawasi penggunaan dana korban banjir di setiap kelurahan. Permintaan ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

sebaiknya diganti:

Gubernur Sutiyoso meminta para camat turun pribadi mengawasi penggunaan dana korban banjir pada setiap kelurahan…

10. tidak memakai kalimat klise pada awal naskah, yaitu kalimat yg

maknanya telah bersifat umum .

contohnya:

Jakarta artinya ibukota negara RI yg sudah sebagai langganan banjir …

11.Menghindari opini

contohnya:

seorang Anggota reserse Polres Jakarta Barat terpaksa menembak seorang penjahat kambuhan hingga meninggal sebab melawan ketika hendak ditangkap.

Kalimat ini mengandung opini, siapa yg berkata penembakan itu karena terpaksa?

12. Waspadai penggunaan istilah aturan yg rumit dan tidak dimengerti banyak

orang.

model:

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan akan segera mengeksekusi Tommy Soerono sebab putusan pengadilan yg menghukumnya 3 tahun pejara dalam masalah korupsi telah inkrach.

(pada bahasa aturan: Inkrach van gewijsde, maksudnya telah mempunyai kekuatan aturan yg permanen)

13. Hindari singkatan yang tidak lazim

model:

Pasar Tanah kakak Jakarta pusat siang tadi terbakar dan sampai kini api masih berkobar meski Dinas Pemadam Kebakaran telah menurunkan 2 puluh unit PMK buat memadamkan barah.

(PMK maksudnya ialah Pemadam Kebakaran, tapi pemirsa akan lebih paham Bila memakai kalimat mobil pemadam kebakaran).

14. Hindari penyebutan nomor –nomor yg sangat rinci

contohnya:

Presiden Megawati hari ini meresmikan jalan tol Jakarta – Bogor senilai 52.500.900.374 rupiah.

(mengungkapkan angka terlalu rinci akan susah diingat sang pendengar atau pemirsa, lebih baik Bila nomor itu disebutkan “52 milyar lebih” atau relatif katakan “52 milyar”).

15. Hindari susunan Kalimat terbalik

Media televisi adalah media pandang dengar. adalah, setiap pemirsa televisi akan menyusun kalimat dalam memorinya waktu beliau mendengarkan narasi yang dibacakan reporter atau presenter. sebab itu uraian kalimatnya wajib logis serta langsung pada utama masalah.

misalnya:

sebab pasokan terhambat banjir, harga sayuran di Pasar Induk Kramatjati Jakarta Timur homogen–homogen naik 50 persen.

Coba bandingan dengan kalimat berikut:

Harga sayuran di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur naik 50 % karena pasokan terhambat banjir.

contoh pada atas merupakan sebab–dampak. yg terjadi lebih dahulu merupakan sebab dan yg lalu artinya dampak. tidak terdapat dampak tanpa adanya karena. Jadi baru-baru ini adalah akibat, sehingga akibat harus didahulukan pada penulisan berita.

contoh lain artinya:

Sejumlah kawasan di Jakarta banjir dampak hujan deras kemarin. Jadi bukan: Hujan deras yg mengguyur Jakarta kemarin menyebabkan sejumlah daerah di ibukota tergenang banjir.

16. pakai pungtuasi atau tanda baca (punctuation)

Penggunaan pungtuasi mirip garis miring (/) buat menggantikan tanda koma (,) atau tanda dua garis miring (//) buat menggantikan tanda titik (.) dibutuhkan buat sekadar memudahkan pembacaan info. ada jua yg memakai ukuran font alfabet akbar semua dan jarak spasi ganda supaya simpel dibaca. norma lain pada media penyiaran televisi terdapat yg menentukan satu baris 40 karakter setara dengan kecepatan membaca lebih kurang tiga dtk. berukuran ini akan sangat membantu seorang editor gambar dalam melakukan editing dan memilih durasi yg diperlukan.

Jika seseorang produser meminta reporter menghasilkan gosip berdurasi 30 detik, maka ia harus menulis naskah tidak lebih dari 10 baris, dan seseorang editor harus mengedit gambar 20 persen lebih panjang. Gambar lebih panjang berasal naskah karena fungsi naskah pada antaranya ialah menjelaskn gambar. Gambar lebih panjang durasinya asal naskah jua berfungsi buat menjaga penampilan dilayar televisi. seringkali kita jumpai, presenter masih membaca informasi sementara gambar sudah habis, sebagai akibatnya yang tampak di layar televisi ialah gambar presenter sedang membaca.

Finish
Post Views: 420

PIMPINAN PROGRAM STUDI


Dekan Fakultas ISIPOL
Dr. Effiati Juliana Hasibuan, M.Si



Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Dr. Nadra Ideyani Vita, M.Si



Wakil Dekan Bidang Inovasi, Kemahasiswaan dan Alumni
Dr. Dedi Sahputra, MA



Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Agnita Yolanda, B.Comm, M.Sc



Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi
Angga Tinova Yudha, M.I.Kom


INFO AKADEMIK

KAITAN UMA

Peta Lokasi

KAMPUS I
Jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate / Jalan Gedung PBSI, Medan 20223
(061) 7360168, 7366878, 7364348. Call Canter : 0811-6013-888
(061) 7368012
univ_medanarea@uma.ac.id
KAMPUS II
Jalan Sei Serayu Nomor 70 A / Jalan Setia Budi Nomor 79 B, Medan 20112
(061) 8225602, 8201994 HP : 0811 607 259
(061) 8226331
isipol@uma.ac.id

STATISTIK PENGUNJUNG WEB

  • 10
  • 8,599
  • 1,807
  • 83,928
  • 3,298,949
  • 1,491,680
Copyright 2023 © by PDAI Universitas Medan Area
↑
↓