MC ialah singkatan dari Master of Ceremony. Secara harfiah, MC adalah penguasa acara, pembawa acara, atau pemandu program.
Master = penguasa, ahli.
Ceremony = program.
MC adalah seni membawakan program dengan bahasa ekspresi yang efektif dan vocal yang jelas (intonasi, speed, asentuasi atau penekanan kalimat, dan artikulasi atau pengucapan kata dan kalimat) yg didukung oleh penggunaan bahasa mulut juga goresan pena serta bahasa tubuh (gestural). Bahkan ada yang mengatakan, seorang MC ialah artis istilah–istilah serta artis bahasa tubuh.
menjadi seseorang MC memang gampang–gampang susah. ada beberapa syarat yg harus Anda penuhi, mirip berkepribadian baik, berpenampilan atraktif serta simpatik, mempunyai wawasan yang baik, memiliki kemampuan berbahasa serta berkomunikasi yang baik, tanggap serta cekatan, dan lain sebagainya.
bisa dikatakan buat menjadi seorang Master of Ceremony (MC) tidak cukup hanya menggunakan kapital suara mengagumkan (golden voice). namun terdapat poly penunjang yang perlu diperhatikan dengan serius. seseorang MC harus dapat menarik perhatian khalayak, menghibur, menyampaikan pesan, dan menjadi pembangkit semangat asal khalayak yang hadir.
Master of Ceremony (MC) adalah seorang yg akan memandu suatu rentetan program secara teratur dan rapi, mulai berasal opening sampai closing. Kemampuan MC akan sangat memilih apakah sebuah acara akan berlangsung sukses, lancar, dan meriah. Atau kebalikannya, acara menjadi terus-menerus, tidak menarik serta berantakan.
sebab itu, seorang MC wajib benar–benar menguasai semua aspek yg akan mempengaruhi kelancaran program pada saat dia memandunya. mampu dikatakan, seorang MC adalah benar–benar produser atau sutradara pada sebuah acara.
Tugas MC memastikan program berlangsung lancar, sempurna saat, meriah, berkesan, serta sinkron dengan susunan atau rundown acara. Tugas serta peran krusial MC seringkali diringkas pada istilah TIM (Time, Introducer, Mood Setter).
Time :
MC bertanggungjawab memastikan acara berjalan sesuai waktu dan sinkron dengan urutan acara yg ditetapkan. pada hal ini MC bisa disebut juga menjadi the king of the programme, karena MC berfungsi menjadi pengendali acara sesuai menggunakan waktu dan susunan program.
MC bertanggungjawab memastikan program dimulai serta diakhiri sempurna ketika. Jika pengisi acara belum datang, atau “tamu Istimewa” yang dinantikan belum tiba, maka MC harus bisa membuat audience tak hanya menatap sebuah panggung kosong. MC wajib bisa menghidupkan suasana ditengah keadaan yang tidak terduga mirip itu.
Introducer :
MC mempunyai tugas buat mengenalkan pembicara atau pengisi acara pada audience. oleh sebab itu absolut bagi MC mengenal lebih mendalam profil serta latar belakang pengisi program (background knowledge), seperti nama asli, nama panggilan, profesi, jabatan, tempat dan tanggal lahir, prestasi, dsb. Knowledge mirip itu mampu dihasilkan MC melalui riset sederhana.
MC harus menjadi jembatan dalam membangun kredibilitas pengisi acara atau pembicara dengan audience. MC sekaligus sebagai jembatan dalam menjalinkan hubungan antara pengisi program serta audience. MC wajib bisa mengenalkan pengisi program sebaik mungkin sehingga audience mengapresiasi pengisi program.
Mood Setter :
MC harus bisa menjaga antusiasme, gairah, dan kemeriahan suasana. Jangan abaikan audience bosan. MC adalah pemimpin audience yg bisa menyampaikan “komando” tepuk tangan menjadi apresiasi pada pengisi acara.
MC merupakan pengarah bagi audience. Layaknya pula seperti seseorang produser atau pengarah acara pada sebuah program televisi. MC harus memberikan semangat serta gairah, serta kecerian. sehingga sikap MC tersebut akan menular pada audience.
seseorang Master of Ceremony (MC) atau Pewara (pembawa acara) akan menjadi pusat perhatian publik atau audience ketika memandu atau membawakan sebuah program. Publik dengan praktis akan menilai MC dari apa yang mereka lihat (penampilan, bahasa tubuh, tatabusana, make up, cara berinteraksi) dan dari apa yg mereka dengar (tatabahasa, pengucapan istilah serta kalimat, serta knowledge).
Bayangkan Bila anda menjadi MC sedang membawakan program lupa dan gagap, atau pakaian yang anda kenakan tidak sinkron dengan format program, atau saat anda berinteraksi dengan seorang tokoh di atas anjung tidak nyambung alias knowledge Anda terhadap topik yang dibicarakan minim. Tentu Anda akan sebagai bahan cibiran dan tertawaan. buat menghindari hal-hal semacam itu, ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi seorang MC :
1. agama Diri
agama diri absolut dibutuhkan seorang MC, sebab Anda wajib berhadapan dengan publik baik pada program besar atau mungil, resmi atau tidak resmi, offair juga onair. kepercayaan diri akan membantu Anda menguasai anjung serta audience dan memudahkan anda berinteraksi dan mengatur jalannya acara.
2. Kemampuan Manajemen.
MC yang baik memiliki kemampuan buat memandu atau membawakan suatu acara serta tidak hanya sekedar terima job, datang, serta cuap-cuap. MC harus mengetahui dengan detail apa acaranya, lokasinya seperti apa apa, siapa saja yang diundang, siapa tokoh atau pejabat yang akan hadir, siapa audience-nya, serta seperti apa rundown program berasal panitia atau penyelenggara program.
MC wajib ikut serta pada beberapa briefing yang diadakan panitia buat memudahkan MC mengatur manajemen program di atas panggung. MC profesional harus mampu melakukan riset, meskipun sederhana serta mungil-kecilan, terhadap topik, tokoh, produk, serta hal lain yg terkait acara yg akan dipandunya.
Diatas anjung MC wajib mampu mengatur jalannya acara berasal mulai pembukaan sampai penutupan program menggunakan berpatokan pada rundown acara dari panitia. MC wajib bisa mengatur tertibnya program serta menghantarkan program dengan baik kepada audience.
3. pintar menyesuaikan diri.
MC wajib mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kawasan beliau melakukan tugasnya sebagai MC. Lingkungan bukan berarti sempit serta terbatas di anjung saja, tetapi jua setiap lebih jelasnya yg bersangkutan menggunakan acara, termasuk : Audience (profesi, tingkatan sosial, usia), Jenis program (formal, informal, protokoler, wedding, showbiz, onair, atau offair), Lokasi (terbuka atau tertutup), Skala acara (besar , sedang, kecil), Pendukung program (pengisi acara, bagian tehnis, dan panitia).
4. Etika yg baik.
Etika on duty : MC wajib paham betul untuk menjaga sikap dan sopan santun baik pada bentuk verbal juga bahasa tubuh pada memandu sebuah program.
Etika off duty : MC, apalagi telah terkenal, merupakan seorang public figure. Apapun yg dilakukan seseorang MC, termasuk tingkah laku pada kehidupan pribadinya akan sebagai perhatian publik. apabila belum populer, mungkin akan sebagai perhatian kawan-kawannya, keluarganya, serta kolega atau pihak yg biasa bekerjasama dengan anda.
apabila telah populer dan menjadi public figure, maka apapun yang dilakukan dalam kehidupan langsung diluar profesinya sebagai MC akan menjadi perhatian publik. Kepribadian dan tingkah laris yang baik akan menguntung dirinya pada menjalani profesi menjadi MC, karena akan menimbulan rasa kagum, hormat, serta dapat diterima keberadaannya diberbagai kalangan. dengan demikian akan memudahkan seseorang MC mendapatkan job baru atau job berulang.
lima. Kemampuan mengolah suara yang baik.
Vocal : usahakan seseorang MC mempunyai vocal atau suara yang baik, apalagi berkarakter.
Intonasi : MC harus pintar mengolah nada kalimat sebagai berirama dan tidak datar.
Artikulasi : MC wajib mempunyai kualitas penyebutan kata dan kalimat yg baik atau artikulasi.
Speed : MC harus mampu mengatur speed/tempo atau cepat-lambatnya kata serta kalimat yang diucapkan.
Pernafasan : MC harus mempunyai kemampuan mengatur nafas yang dapat mendukung kejelasan artikulasi serta power suara. Lebih baik memiliki kemampuan memasak diagfrgma.
Power : MC wajib memiliki kemampuan mengeluarkan kekuatan suara tanpa harus berteriak.
Asentuasi : MC harus pandai menentukan serta melakukan fokus terhadap istilah atau kalimat yg menjadi penekanan atau pokok perhatian atau buat diperhatikan sang audience.
Timbre : MC harus mampu mengeluarkan suara yg ekspresif yg akan mudah mempengaruhi audience.
Tone: MC harus mampu mengatur tinggi rendah bunyi supaya audience tidak merasa bosan.
Phrasing : MC dalam berbicara sebaiknya memberikan jarak agar dimengerti.
Infleksi : lagu kalimat atau perubahan nada suara, hindari pengucapan yg sama bagian setiap kata (redundancy). Infleksi naik memberikan adanya lanjutan kalimat atau menurun buat membagikan akhir kalimat. Kemampuan MC dalam mengolah poin-poin pada atas akan menghasilkan suara yg dimuntahkan bisa menjiwai isi atau makna berasal kata atau kalimat yg disampaikan.
6. penguasaan bahasa yg baik serta benar.
MC dituntut bisa mengucapkan setiap kata serta kalimat asal bahasa manapun dengan baik dan benar, baik itu bahasa asli (Indonesia) juga bahasa asing seperti Ingris.
seseorang MC wajib mampu mengucapkan menggunakan benar bahasa-bahasa serta kata–kata dalam bahasa daerah, terutama waktu memandu program pernikahan serta resepsinya yang menggunakan norma wilayah tertentu. oleh karena itu, seseorang MC wajib bisa melakukan riset kecil–kecil tentang job yang diterima, terkait menggunakan bahasa yang akan dipergunakan atau terkait dengan hal-hal yang menyangkut istilah–kata yang perlu diketahui MC ketika membawakan sebuah acara.
seseorang MC harus mengetahui tidak hanya bahasa formal saja, tetapi juga bahasa-bahasa dalam bidang lain, mirip ilmu pengetahuan, tehnologi, serta lainnya yg terkait dengan program yang dipandunya. Pengetahuan soal bahasa jua terkait menggunakan bagaimana seorang MC bisa memakai bahasa yang komunikatif, simpel dan efisien.
7. Memilki wawasan serta pengetahuan yang luas (knowledge).
seorang MC layaknya seseorang presenter atau jurnalis yg memiliki kemampuan mengetahui banyak hal diberbagai bidang, meskipun tidak mendalam mirip seorang pakar. Job yang diterima mampu saja tidak hanya melulu pada bidang yang sama, tapi mampu jadi berasal banyak sekali bidang yg fc206ad04f4e2453ce9aad41266780bc yang membutuhkan pengetahuan MC akan banyak hal. buat mempunyai pengetahuan yg luas, seorang MC harus mempunyai dasar pendidikan yang baik, formal juga informal seperti kursus serta training dan getol membaca serta terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi.
8. Body language yg baik
seseorang MC wajib mempunyai perilaku tubuh yg baik serta fleksible sesuai menggunakan situasi dan kondisi acara serta lingkungan program. perilaku tubuh yg baik mirip saat memberikan program dan berbicara yg tidak over acting. (note :body language akan dibahas dalam materi tersendiri)
9. Appeanance
MC harus memiliki penampilan yang baik dalam hal rapikan kostum dan kemampuan berpikir menentukan pakaian yang sempurna sesuai dengan acara.
10. Maturity
MC wajib mempunyai kedewasaan dan kematangan berpikir. Hal ini akan memudahkan MC buat melakukan perencanaan, persiapan, aplikasi serta evaluasi diri. sebagai akibatnya seorang MC akan mampu secara terus menerus dan berkesinambungan menaikkan profesionalismenya menjadi seseorang MC.
11. Kreatif, inisiatif dan mampu berfikir cepat serta sempurna
seseorang MC wajib kreatif dan mempunyai inisiatif dalam memandu acara sebagai akibatnya tak membosankan serta terus-menerus. Kreatif serta inisiatif juga diharapkan bila ada perubahan situasi serta syarat yang tidak terduga ketika acara sedang berlangsung, sebelum program berlangsung, atau sebelum program berakhir. seorang MC harus tanggap terhadap perubahan-perubahan tersebut dan wajib berpikir cepat serta tepat buat mengantisipasinya.
12. Reputations
MC harus mempunyai track record yang baik. Track record pada menjalankan profesinya menjadi MC maupun track record yg baik dalam kehidupan pribadi, apalagi Jika MC tersebut telah menjadi seorang public figure serta terkenal.
13. Sense of humor
seseorang MC dituntut bisa membentuk suasana yang menyenangkan bagi audience. sikap riang, ceria, dan ramah akan meluluhkan suasana yg kaku dan kurang bersahabat. memiliki rasa humor merupakan galat satunya serta telah menjadi keharusan bagi seorang MC buat memilikinya, terlebih lagi di saat memandu acara hiburan. Namum bukan berarti seorang MC harus menjadi seseorang pelawak sebab humor yg berlebihan serta tidak di tempatnya juga akan mengurangi dapat dipercaya.
14. Bridging
seorang MC wajib bisa membuat komentar yg sebagai jembatan antar satu segmen menggunakan segmen lainnya (bridge/bridging). Bridging adalah salah satu kemampuan dasar yg wajib dimiliki MC supaya acara menjadi permanen menarik serta tidak membosankan dampak delay antara satu segmen dengan segmen lainnya.
Delay bisa terjadi akibat keterlambatan pengisi acara atau hal-hal lain yang tidak terduga. MC yang handal dapat menggunakan peristiwa delay mirip itu buat melakukan bridging dengan anekdot atau komentar-komentar positif serta humoris tentang hal-hal yang terkait program atau pengisi acara, dll.
15. Berlatih dan evaluasi mandiri
seseorang MC harus mampu melakukan latihan secara mandiri serta mengevaluasi kekurangannya secara berdikari. Latihan serta evaluasi berdikari dapat dilakukan MC menggunakan cara merekam suara serta gaya nya menggunakan memakai kamera video serta berbicara pada depan cermin. sehingga akan terlihat bagaimana dia berbicara menjadi seorang MC dan Jika menurutnya masih ada kekurangan, maka dapat segera melakukan pemugaran.
16. Pengetahuan Tehnis Microphone (Mic)
seseorang MC jua wajib memiliki kemampuan tehnis mengenai microphone. Mic artinya indera krusial serta sahabat MC di atas panggung. MC harus paham benar bagaimana cara memegang mic, jeda antara mic menggunakan ekspresi, serta bagaimana setelan suara suara mic tadi sang sound operator. umumnya setiap orang memiliki berukuran suara pada aduk-aduk audio yg tidak sinkron. Maka jangan lupa buat melakukan test mic sebelum Anda menggunakannya di atas panggung. Lakukanlah test mic saat tamu-tamu belum datang, supaya tidak merusak serta terkesan Anda tidak siap.