pada melakukan komunikasi, Anda perlu membiasakannya secara online termasuk presentasi virtual. Meskipun Anda tidak secara aktif melihat audiens Anda secara eksklusif, maka tetap penting bahwa bahasa tubuh Anda sahih serta Anda berkomunikasi dengan audiens Anda secara profesional. Bahasa tubuh pada presentasi impian penting buat memancarkan sejumlah frekuwensi pada audiens Anda. sinyal tersebut memberikan wawasan penting wacana suasana hati, pikiran, dan emosi Anda. pada era ruang konferensi impian, isyarat non lisan termasuk bahasa tubuh sering kali berbicara lebih kuat berasal pada kata–kata Anda.
Bahasa Tubuh pada Public Speaking
Bahasa tubuh memegang peran kunci dalam kesuksesan public speaking. berdasarkan Dr. Gery Genard dalam “Public Speaking International” , setidaknya adal lima jenis bahasa tubuh yang harus dipahami dan dilakukan oleh seorang public speaker.
1. Gerakan serta isyarat.
Movement and gestures. Formula yang praktis diingat pada melakukannya guna menghindari kejenuhan hadirin artinya NODS: Neutral, Open, Defined, and Strong.
Anda wajib memulai pada posisi netral (neutral) menggunakan kedua tangan pada samping badan. Ini membuat Anda terbuka (open) alias siap selalu secara alamiah buat menggerakkan tangan pada kalimat tertentu (defined) untu menguatkan perkataan Anda (strong).
2. pakai ruang
Use of space. Stage, podium, atau mimbar tempat Anda bicara adala dunia Anda. Isi ruang yang ada senyaman mungkin.
3. pakai indera yang terdapat
Dealing with objects. memakai alat yg terdapat pada sekitar podium, mirip “remote clicker” layar slide atau hand out.
4.aktualisasi diri wajah
Facial expressiveness. Anda bis melatih aktualisasi diri wajah yg sempurna serta memikat di depan cermin sembari mengucapkan istilah–istilah.
5. suara.
Voice. suara ialah indera komunikasi paling fleksibel. pakai ekspresi vokal yg sempurna serta temukan bunyi sejati Anda (Find Your True Voice).
berikut adalah beberapa bahasa tubuh yang sering timbul waktu seseorang sedang berbicara, termasuk pada komunikasi public speaking:
Menyentuh hidung: perjuangan buat menutupi kebohongan.
Menyilangkan lengan: keangkuhan, rasa murka , atau kebohongan. namun Bila cuaca sedang dingin, bisa hanya berarti dia sedang kedinginan
Memasukkan tangan ke saku celana: gugup, cemas, bosan, atau hendak menyembunyikan sesuatu.
Mengetuk-ngetukkan jari ke meja: bosan atau tidak sabar
Mengangkat alis: takut atau terkejut
Bola mata melebar: selain menunjukkan rasa terkejut juga bisa membagikan minat atau ketertarikan di lawan bicara.
Mengerucutkan bibir: cemas, tidak tabah, atau bahkan marah.
Menggigit bibir: tegang, cemas, atau stres.
jarang mengedipkan mata: fokus, konsentrasi, kebosanan, atau malah rasa permusuhan.
Terlalu acapkali mengedipkan mata: dapat membagikan kebohongan, namun jua bisa membagikan perasaan gembira. mampu pula “penyakit”.
Menatap langsung pada lawan bicara: jujur, tertarik.
sering menoleh: gelisah, tidak tabah.