Para ahli dari latar belakang aneka macam ilmu sudah merumuskan atau mendefinisikan istilah framing. karena itu, istilah framing memiliki makna yg bermacam-macam. pada aneka macam literatur jurnalistik maupun komunikasi sedikit sekali kita temukan makna istilah framing dan bagaimana seharusnya framing dikonseptualisasikan. tetapi, dari aneka macam definisi framing yang telah dirumuskan oleh para pakar terdapat kecenderungan bahwa framing ialah sebuah teori pengaruh media yang berkaitan menggunakan bagaimana sebuah pesan disajikan dibandingkan dengan apa yg tersaji sang pesan tersebut. karena itu, framing mempunyai 2 makna yaitu makna makro serta makna mikro.
Framing pada makna makro merujuk pada mode presentasi yang digunakan sang para jurnalis atau wartawan dan komunikator lainnya untuk menyajikan jenis-jenis info atau jenis-jenis isu yg beresonansi dengan berbagai macam skema yg terdapat diantara khalayak mereka. Hal ini bukan berarti para jurnalis mencoba buat memanipulasi gosip kepada khalayak. Bagi jurnalis, framing merupakan alat penting buat mengurangi kompleksitas sebuah info sebab adanya hambatan yg dialami media dalam kaitannya dengan keseluruhan informasi serta ketika tayang.
sementara itu, framing dalam makna mikro merujuk pada bagaimana aneka macam elemen berasal sebuah narasi gosip akan menghipnotis khalayak pembaca. berdasarkan Scheufele dan Tewksbury (2007), proses ini lebih jauh dibagi menjadi media frames dan audience frame.
Manfaat menyelidiki Teori Framing
menelaah teori framing dapat menyampaikan manfaat, diantaranya merupakan kita bisa mengetahui serta tahu pengertian framing, sejarah teori framing, perkiraan, perkembangan teori framing, serta kritik terhadap teori framing.
Demikianlah ulasan singkat perihal teori framing terkait menggunakan pengertian, sejarah, perkiraan, perkembangan dan kritik teori framing. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan perihal teori framing sebagai galat satu teori dampak media khususnya dan teori komunikasi di umumnya.