Di masa perkembangan teknologi yang semakin pesat, membuat pengaruh yang sangat besar pada kehidupan manusia, baik segi sosial maupun budaya. Hal ini mengakitabkan semua manusia memiliki media sosial untuk bebagi informasi, gambar dan juga video dalam jangka waktu yang cepat dan tak terbatas. Puncaknya adalah saat membludaknya infection covid 19 di mana ketika semua aktifitas manusia serba dibatasi mengakibatkan semua orang wajib hidup di period computerized baik itu manusia dewasa maupun anak-anak mereka mengakses segala informasi melalui contraption atau smartphone. Menariknya dari kebiasaan tersebut mengakibatkan mereka kecanduan media sosial salah satunya adalah TikTok tak peduli tua, dewasa, remaja bahkan anak-anak banyak yang kecanduan aplikasi tiktok.
Siapakah yang tidak menganal TikTok? hampir semua kalangan manusia mengenal apa itu aplikasi TikTok. TikTok adalah salah satu media sosial yang populer serta memiliki banyak penguna hal ini dibuktikan dengan banyaknya unduhan TikTok di playstore yang mencapai 500 juta lebih. TikTok akhir – akhir ini dijadikan jalan pintas untuk mencari ketenaran, dengan berbagai fitur channel yang menarik mereka memanfaatkan untuk terlihat kreatif agar menarik perhatian orang namun mereka tidak mampu menilai mana yang pantas dan mana yang tidak pantas, mereka membuat konten TikTok dengan gerakan lihat dan berjoget bahkan memperlihatkan keseksian tubuhnya pada aplikasi TikTok tanpa peduli apakah yang mereka tampilkan itu baik atau buruk bagi dirinya maupun penontonnya.
DAMPAK NEGATIF DARI APLIKASI TIKTOK
1. MENYIA-NYIAKAN WAKTU
Dengan adanya konten-konten yang bervariasi dalam TikTok menjadikan para pengguna TikTok ini terkadang melalaikan waktu produktif mereka untuk belajar dan melakukan hal positif lainnya. Berdasarkan penelitian yang di lakukan di Yogyakarta oleh salah satu mahasiswa, haslnya menyebutkan bahwa mahasiswa di Yogyakarta rata-rata yang menggunakan aplikasi TikTok masih dalam batas kewajaran; yaitu dalam kisaran selama tiga stick dalam sehari. Namun di samping mahasiswa pengguna TikTok yang masih dalam batas kewajaran, ada juga mahasiswa yang berlebihan dalam menggunakan TikTok; mulai dari delapan stick sampai sepuluh jam. Dalam penelitian ini disebutkan, tidak jarang para mahasiwa yang melewatkan waktu produktifitasnya hanya untuk melihat konten-konten yang ada di TikTok. Hal ini perlu diperhatikan lagi untuk para mahasiswa agar dapat memanfaatkan aplikasi TikTok dengan baik.
2. TIDAK DIBATASI UMUR
Kemudahan dalam mengakses konten-konten yang ada di TikTok ini menjadikan konten-kontennya terbuka untuk segala usia; sehingga konten yang kurang pantas dilihat oleh anak-anak misalnya menjadi bebas diakses siapa saja, termasuk anak-anak. Misalnya video menari dengan pakaian-pakaian yang minim dan kurang pantas dilihat atau bahkan cenderumg sangat terbuka..
Tentunya tidak hanya dilihat dari segi penampilan namun selain dari segi pemikiran yang ingin disampaikan oleh konten kreator; perlu adanya penyaringan terlebih dahulu yang signifikan karena tidak menutup kemungkinan juga oknum rasis memanfaatkan aplikasi TikTok. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada hasil penelitian sebagaimana telah penulis sampaikan sebelumnya, diketahui komentar mengenai dampak aplikasi tersebut padanya yaitu: “Konten yang tidak selaknya semua usia bisa liat, misalnya joget dengan pakaian kurang bagus, maksudnya seksi gitu. Terus ada juga kadang orangorang rasis