self-harm itu artinya segala tindakan yg dengan sengaja dilakukan buat mengakibatkan rasa sakit dan kerusakan pada tubuh sendiri. seperti, menyayat kulit memakai benda tajam, membakar kulit dengan bara api, atau menggaruk kulit sampai terluka.
akan tetapi nggak cuman melukai fisik saja nih, ada jua yg melakukan perilaku self-harm dengan meminum alkohol atau obat obatan secara hiperbola dan menggunakan sengaja melakukan hubungan seks dengan cara yg nggak safety yg bertujuan untuk meluapkan emosi negatif, alias self-harm.
sikap self-harm ini menyampaikan kepuasan tersendiri bagi individu yang melakukannya serta membentuk individu tersebut lebih merasa lega. dan juga rasa sakit yg ditimbulkan dari self-harm ini dapat menggantikan rasa sakit yang dirasakan secara emosional, yg mana rasa sakit tersebut tak bisa dijelaskan sang dirinya. sehingga lebih menentukan buat menyakiti fisiknya.
Penyebab self-harm tuh apa sih?
mirip yang saya bahas di atas, individu yg melakukan self-harm ini merasa bahwa dengan melukai dirinya sendiri itu dapat melepaskan rasa emosi negatifnya, mirip perasaan cemas, depresi, marah, perasaan bersalah atau duka yang dipendamnya. sebab ketidaktahuan diri mengenai bagaimana cara mengatasi rasa emosi negatifnya, kurangnya pemahaman perihal emosi yg dia rasakan, kesulitan mengekspresikan emosi membentuk individu tersebut akhirnya melakukan self-harm dan menjadikannya menjadi jalan keluar.
penyebab self-harm pula dilakukan sebab ada alasan buat menghukum diri sendiri lohh, jadi individu yg melukai dirinya sendiri merasa bahwa mereka berhak melakukannya atas dasar apa yang terjadi dalam hidup mereka, mereka tidak mempunyai keterampilan mengatasi permasalahannya itu serta memilih self-harm menjadi bentuk kekecewaan terhadap diri sendiri.
Perlu sahabat–teman tau nih, jikalau individu yang cenderung melakukan self-harm, adalah individu yang merasakan kehampaan dalam dirinya, dia merasa memiliki problem, namun dia tak memahami dan merasa resah wacana duduk perkara apa yg sebenarnya dia nikmati dan bagaimana cara yang sempurna untuk merampungkan masalahnya itu.
Individu tersebut mempunyai perasaan penolakan, kesepian, kebencian pada diri sendiri, kemarahan, serta berbagai perasaan negatif lainnya. tapi beliau tidak tahu apa yg wajib dia lakukan serta ujungnya memilih self-harm menjadi jalan keluar, supaya dia bisa “merasa hayati” pulang menggunakan rasa sakit yang dia rasakan.
Nahh, kalo menurut Cornell University’s Self-Injury and Recovery Research and Resources (SIRRR) menyebutkan bahwa penyebab individu melakukan Self-Injury atau self-harm ini sebab menjadi prosedur coping diri, jadi self-harm ini dilakukan sebagai cara seorang mencicipi sesuatu saat mengalami mangkat rasa atau kehampaan dan mengalihkan perhatiannya dari depresi atau kecemasan. Beberapa individu melakukan self-harm itu buat membentuk luka yang melambangkan rasa sakit emosional mereka, ad interim individu yg lain melakukan self-harm menjadi cara buat menghindar untuk mengatakan perasaannya kepada orang-orang terdekatnya.