Apakah yang dimaksud dengan gaya hayati digital ? Gaya hidup digital (digital lifestyle) merupakan kata yg acapkali dipergunakan (galat satunya sang Bill Gates) buat menggambarkan gaya hidup terkini yang sarat menggunakan teknologi isu. Teknologi gosip di sini berperan mengefisienkan segala sesuatu yg kita lakukan menggunakan satu tujuan: mencapai produktivitas maksimum. Tentu tidak dapat dibantah lagi bahwa teknologi berita memang berperan besar dalam menaikkan efisiensi.
tetapi demikian, apakah produktivitas maksimum dapat dicapai semata-mata dengan teknologi info ? Ternyata tidak. ada satu landasan krusial yg harus kita miliki, yaitu attitude yg benar. Attitude yang sahih ini berbicara tentang sifat-sifat karakter mirip disiplin, mau berbagi diri a017535ca91852b757607e0a48230059, serta selalu melakukan segala sesuatu sebaik mungkin (spirit of excellence). Tanpa attitude yang sahih, teknologi informasi secanggih apapun tidak akan membawa kita mencapai produktivitas maksimum.
asal sini kentara, bahwa produktivitas maksimum hanya dapat dicapai Bila kita mempunyai landasan attitude yang sahih, dan menggunakan bantuan teknologi info. sebab itulah blog ini diberi tema Gaya hidup Digital : hayati dengan produktivitas maksimum, sesuai attitude yang benar serta dengan donasi IT.
Dampak Gaya hidup Digital Selama Massa Pandemi
Pandemi Covid-19 sudah membawa perubahan besar pada kehidupan rakyat. tidak bisa dipungkiri pandemi yg berkepanjangan ini jua berdampak pada kesehatan mental.
Survei The Pulse of Asia – The Health of Asia Barometer 2021 membagikan penduduk Indonesia lebih merasakan stres dampak Covid-19 dibanding rata-homogen Asia. Hal ini disebabkan tingginya masalah serta angka kematian akibat Covid-19. Meski demikian, 42,9% responden Indonesia melakukan sedikitnya 2 upaya buat menaikkan kesehatan mereka. nomor ini lebih tinggi asal rata-homogen dari mayoritas Asia yang mencapai 30,9%.
di saat yg sama, pandemi telah mengakselerasi adaptasi digital buat mengatasi keterbatasan. Hampir segala kegiatan baik itu bekerja, berbelanja sampai bersilaturahmi dengan sesama sekarang dilakukan secara online.
Data memberikan pengguna internet pada Indonesia sudah tembus 202,6 juta per Januari 2021. Ini berarti penetrasi internet telah mencapai 73,7% dari populasi. ad interim itu, Indonesia mempunyai 170 juta pengguna sosial media aktif. menggunakan demikian, penetrasi sosial media menyentuh angka 61,8%.
ad interim itu, pandemi ini mengakibatkan menurunnya esensi berasal enam pilar wealth wisdom. dari PermataBank, enam pilar tadi mencakup keuangan, perilaku sosial, kesehatan, tujuan hayati, korelasi terhadap sesama, dan momentum. PermataBank menilai Jika keenam pilar tersebut terpenuhi, di situlah esensi kekayaan sesungguhnya bisa dimaknai.
namun sebagaimana diketahui, terpuruknya syarat ekonomi masyarakat dampak Covid-19 sudah menjadi hantaman akbar bagi pilar keuangan. di pilar hubungan terhadap sesama, sejumlah data membagikan nomor perceraian di Indonesia semakin tinggi signifikan selama pandemi akibat problem keuangan.